TANJUNG REDEB – Polsek Talisayan bersama Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Berau terus melakukan pencarian terhadap Angkis (70), warga Kampung Tembudan, Batu Putih, yang diduga diterkam buaya saat memancing, Senin (5/10) sekitar pukul 20.00 wita.
Kapolsek Talisayan AKP Herman yang dikonfirmasi menuturkan, hari kedua pencarian korban belum membuahkan hasil. Area pencarian pun diperluas. “Selain menggunakan ketinting, kami juga berjalan kaki untuk mencari keberadaan korban,” jelasnya.
Meski menemukan beberapa organ dalam, pihaknya belum bisa memastikan apakah itu milik manusia atau hewan liar. Pihaknya mengaku akan terus melakukan pencarian hingga korban ditemukan. “Belum bisa dipastikan,” ungkapnya.
Dia menuturkan, pihaknya bersama warga juga menyisir beberapa anak sungai. Kesulitannya lantaran saat kejadian tidak ada saksi mata yang melihat Angkis diterkam buaya. Warga hanya mendengar teriakan yang diduga Angkis, setelah itu air bergelombang dan keruh.
Sebelumnya, warga kampung Tembudan digegerkan dengan dugaan Angkis diterkam buaya. Angkis memancing di dekat rumahnya, RT 1, Kampung Tembudan. Saat kejadian, ia memancing seorang diri. Mira (30), saksi mata mengungkapkan, saat kejadian dirinya sedang menonton televisi. Karena lokasi tidak jauh dari rumah, dia mendengar teriakan meminta tolong dari arah sungai. Setelah dilihat, hanya terdapat gelombang besar dan air yang keruh.
“Saya dengar ada yang teriak, saat saya keluar sudah tidak ada orang. Di air ada gelombang dan keruh,” jelasnya. Keyakinan warga terkait Angkis yang dimangsa buaya semakin menjadi. Pasalnya, di TKP, warga menemukan jejak terseret. “Ada bekas. Di sini memang ada buaya,” sambung Mira.
Angkis memang biasa memancing sendiri di kawasan tersebut. “Setiap hari,” tambahnya. Sementara itu, Tanjung, saudara korban menuturkan, kejadian tersebut membuat pihak keluarga terkejut. Di lokasi kejadian, ditemukan sandal dan pancing korban. Saat ini keluarga terus melakukan pencarian terhadap korban. (hmd/dra/k16)