Sandriani Permani dan Sensasi Memotret Pesawat-Pesawat TNI-AU

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 14:48 WIB
Sandriani Permani saat melakukan
Sandriani Permani saat melakukan

Berawal dari F-16 di darat, Sandriani Permani sudah terbang jauh bersama kameranya: mulai mengambil gambar di ekor pesawat Hercules sampai memotret pesawat yang sedang berlatih di malam hari.

 

SAHRUL YUNIZAR, Jakarta, Jawa Pos

 

TIDAK dibutuhkan waktu lama bagi Sandriani Permani untuk lulus dari Darwis Triadi School of Photography. Membulatkan tekad belajar memotret 2010 silam, tahun itu pula dia menuntaskan kursus di sekolah tersebut.

Motivasi perempuan yang biasa dipanggil Sasan itu untuk belajar memotret juga sederhana. Tidak ingin tempat-tempat yang dia kunjungi lewat begitu saja. Dia memang hobi berkeliling banyak tempat, jalan-jalan.

Keterampilan memotret itu akhirnya membawa Sasan kini dikenal nyaris semua pimpinan satuan TNI-AU. Jepretannya membuat mereka terkagum-kagum sehingga terus dimintai tolong memotret berbagai kegiatan matra udara. ’’Pertama masuk lingkungan militer 2011,’’ kata perempuan yang berulang tahun tiap 14 November itu kepada Jawa Pos.

Skuadron Udara 3 Pangkalan Udara TNI-AU Iswahyudi menjadi tempat perdana Sasan untuk memotret pesawat militer. Objeknya pesawat tempur F-16. Hanya di darat memang. Namun, kesempatan itu benar-benar dimaksimalkan. Hasilnya, pimpinan skuadron tersebut suka. Tersebarlah foto-foto itu. Berikut nama fotografernya. Dari mulut ke mulut, nama Sasan disebut. Sejak itu, alumnus Politeknik Negeri Bandung tersebut dikenal jajaran TNI-AU.

Nyaris setiap TNI-AU punya acara, Sasan hadir. Mulai latihan sampai operasi-operasi tertentu. Belakangan, potret perempuan berdarah Sunda itu ramai menjadi bahan perbincangan di jagat maya. Mengenakan setelan Dinas Penerangan TNI-AU, dia tampak duduk asyik di ekor pesawat Hercules. Lengkap dengan kamera di tangannya. Dari kejauhan, tampak pula pesawat Boeing milik Angkatan Udara terbang.

Sempat dikira personel TNI-AU, Sasan menegaskan bahwa dirinya fotografer sipil. Hanya karena bertahun-tahun memotret pesawat-pesawat tempur, Sasan diberi setelan Dinas Penerangan TNI-AU. ’’Akses aja sebenarnya, supaya nggak ribet,’’ kata dia. Melihat potret Sasan di ekor pesawat Hercules, banyak orang yang memuji. Walau dengan pengamanan memadai, tidak banyak yang berani.

Bagi Sasan, itu biasa saja. Sebab, ketika memutuskan menjadikan pesawat-pesawat TNI sebagai objek spesial, dia harus siap. Sampai-sampai sekarang malah ketagihan memotret dari ekor pesawat TNI-AU atau dari ujung pintu helikopter. Tantangan yang membuat dia kadang repot justru bukan ketinggian. Melainkan cuaca saat mengambil gambar.

Pertengahan Agustus lalu, misalnya, Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang dibina TNI meminta Sasan untuk memotret mereka. Bukan untuk acara biasa: pemecahan rekor Muri pengibaran bendera Merah Putih di udara. Momen itu istimewa karena dilaksanakan untuk menyambut HUT Ke-75 RI. Di ketinggian 2.020 dari atas permukaan laut, Sasan harus mengabadikan gambar paramotor terjun dari pesawat, kemudian mengibarkan bendera.

Memotret di ketinggian tersebut, kata Sasan, tidak cuma butuh pengalaman serta keberanian. Dibutuhkan pula ketangkasan dan kecepatan untuk membidik objek. ’’Karena paramotornya cepat banget,’’ imbuhnya. Selain itu, suhu turut menjadi tantangan. ’’Ketinggian segitu dingin sekali,’’ tambah dia.

Belum lagi durasi penerjunan yang cepat. Tantangan-tantangan seperti itu, lanjut dia, lebih berat ketimbang mengambil gambar dari ujung ekor pesawat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X