Jakob Johansson sampai memutuskan berhenti bekerja di negaranya. Itu demi cintanya dengan Lombok. Sederetan investasi besar sudah dan sedang dijalankan.
Dedi Shopan Shopian, Lombok Tengah
Investasi yang sudah berdiri dan beroperasi yakni vila di Pantai Gerupuk Desa Sengkol. Kemudian hotel di Pantai Kuta Desa Kuta, Kecamatan Pujut.
Sementara yang sedang dibangun yakni, vila di Dusun Tampah, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat. Perencanaan vila dan hotel di tempat lain di wilayah selatan Loteng.
Mereka yang bekerja, sebagian besar dari warga lokal. Kini, desa-desa yang selama ini dianggap garis merah atau rawan sudah aman. Itu karena warga sudah memiliki pekerjaan rutin. Selain itu, lingkungan dusun dan desa ditata sedemikian rupa.
Yang tidak memiliki akses jalan, dibukakan. Yang memiliki akses jalan, tapi belum mantap dicor dengan beton. Rumah-rumah warga yang semula dari atap seng, disulap menjadi genteng. Lingkungan yang gersang dan tandus, diasrikan dengan tanaman buhan-buahan.
Setiap beberapa rumah disiapkan bak sampah. Setiap tahun warga menerima bantuan sosial. Dalam waktu dekat ini juga, Jakob akan membangun klinik kesehatan. Lokasinya di Dusun Tampah. Alasannya, karena layanan kesehatan bagi warga Desa Mekar Sari, Desa Selong Belanak, bahkan Desa Tumpak, Desa Prabu dan Desa Montong Ajan cukup jauh.
Rata-rata mereka berobat di Puskesmas Mangkung atau Puskesmas Kuta. Itu menghabiskan waktu antara 30-35 menit. “Pembangunan investasi tetap jalan dan pembangunan sosial masyarakat juga ikut jalan,” kata Jakob.
Tidak berhenti disitu, Jakob juga akan membangun lapangan sepak bola. Itu akan diberikan kepada para pemuda Desa Mekar Sari dan sekitarnya. Sehingga, kalau ada lomba sepak bola, atau kegiatan hari-hari besar negara atau agama, bisa dimanfaatkan.
Sejak bencana non alam Covid-19, Jakob tidak tinggal diam. Dia turun melakukan upaya pencegahan. Dimulai dari penyemprotan disinfektan secara rutin dan menyeluruh, bagi-bagi masker gratis hingga imbauan Covid-19. Berikut, pendidikan dan pelatihan tentang dunia bisnis.
“Apa yang saya siapkan itu, bentuk cinta saya pada Lombok. Bentuk cinta saya pada warga Indonesia,” ujar Owner PT Lombok Invest and Development (LIAD).
Lebih lanjut, Jakob mengaku punya mimpi besar. Dia ingin mengangkat harkat dan martabat warga Lombok. Khususnya, Gumi Tatas Tuhu Trasna. Dengan pembangunan investasi yang disiapkannya tersebut, warga memiliki pekerjaan layak dan memiliki penghasilan besar.