Liku-Liku Reni Nuryanti Memburu Dokumen Sejarah Hidup Inggit Garnasih

- Kamis, 1 Oktober 2020 | 14:25 WIB
Reni Nuryanti
Reni Nuryanti

Setelah sempat putus asa, Reni Nuryanti mendadak dikontak cucu Inggit Garnasih dan mendapat setumpuk dokumen serta catatan. Penelitiannya diganjar penghargaan dan membawanya ke istana untuk bertemu presiden.

 

TAUFIQURRAHMAN, Jakarta, Jawa Pos

 

’’SAYA berdoa suatu saat akan datang seseorang yang menuliskan kisah nenek saya,’’ ujar Tito Asmara Hadi, putra pertama Ratna Juami, anak angkat Inggit Garnasih, selepas meletakkan setumpuk dokumen tentang neneknya di hadapan Reni Nuryanti.

Ketika itu, Desember 2006, Reni baru tiga bulan sebelumnya menyelesaikan skripsi di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta. Karya ilmiah setebal 370 halaman itu mengkaji kisah cinta antara Inggit dan Soekarno yang ditulis Ramadhan Karta Hadimadja.

Namun, setelah karya ilmiah berjudul Dinamika Kehidupan Inggit Garnasih dalam Pergerakan Nasional Indonesia Tahun 1921–1943 itu rampung pun, Reni tetap belum puas. Dalam benaknya, kisah Inggit dan Soekarno tidak berhenti sampai 1943 ketika keduanya bercerai.

Bagaimanapun, Inggit adalah perempuan yang menemani dan ’’membesarkan’’ Kus, sapaan akrab Soekarno, hingga menjadi seorang tokoh terpenting dalam sejarah Indonesia. Apalagi, selepas 1943, Inggit seperti hilang dari sejarah. Kebanyakan orang hanya mengingat bahwa Fatmawati yang mendampingi Soekarno saat masa-masa terberat kelahiran Republik Indonesia.

Reni yang menyelesaikan S-2 di Universitas Gadjah Mada pun ingin membawa karya ilmiahnya itu ke dalam format buku. Tapi, jelas dia harus melengkapi datanya. Dan, itulah yang membawanya ke Bandung.

Siang itu, Tito menyerahkan sebuah buku kecil kepada Reni. Buku tersebut adalah kumpulan catatan pribadi pria bernama asli Tito Zeni Harmaen itu tentang sang nenek yang ditulisnya sendiri.

Sebagian besar kisah hidup didapatkan dari memorinya tentang sang nenek. Juga dari sang ayah, Asmara Hadi, dan sang ibu, Ratna Juami.

Ratna diadopsi Inggit sejak bayi. Satu anak angkat lainnya bernama Kartika.

’’Maka, saya serahkan buku ini. Nenek pernah berpesan, siapa yang menuliskan kisah hidupku dengan jujur, dia akan mendapatkan keberuntungan hidup. Semoga itu adalah Mbak Reni,’’ kata Tito seperti ditirukan Reni.

Ketika dihubungi Jawa Pos secara terpisah, Tito mengaku menyimpan dan merawat dokumen-dokumen tersebut sejak 1980. Berikut barang-barang pribadi Inggit lain yang juga diamanahkan kepadanya. Termasuk catatan pribadi sang ayah, Asmara Hadi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X