TANJUNG REDEB–Pimpinan Bulog KCP Tanjung Redep Apriansyah menjelaskan, hingga saat ini, stok beras masih mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Berau.
"Stok sekitar 600 ton lebih di gudang, yang merupakan kualitas beras premium dan standar," ujarnya.
Sebanyak 600 ton yang disebutkannya itu secara umum terbagi baik yang merupakan bantuan sosial 200 ton, dan 300 ton lebih yang akan dijual ke masyarakat. "Kalau untuk bansos itu masih cukup untuk tiga bulan ke depan, dan untuk yang dijual juga masih cukup hingga empat bulan. Jadi stok 2020 masih aman," paparnya. Dia juga menyebut, pihaknya masih menunggu beras yang tengah dikirim dari Jawa sekitar 500 ton.
Disebut Apriansyah, saat ini kebutuhan beras Bulog sendiri masih bergantung pengiriman dari Jawa dan Sulawesi, lantaran beras lokal yang khususnya dari Kampung Buyung-Buyung dan kampung lain belum mampu mengimbangi produksi dengan konsumsi masyarakat. "Selain itu kualitas produksi beras premium dari petani lokal masih tergolong kecil," sebutnya.
Sementara itu, untuk stok gula, Apriansyah menyebut, Bulog masih memiliki 60 ton lebih yang nantinya dipasarkan ke masyarakat, baik untuk dijual ke konsumen langsung atau dijual ke pedagang. Turut dijelaskan bahwa adanya kondisi gula yang masih aman, juga selain digunakan untuk dijual ke masyarakat, stok beras di Bulog juga berperan untuk menginterfensi pasar, sehingga harga gula di pasaran masih cenderung stabil.
Apriansyah menyebut, kini animo masyarakat untuk berbelanja di Bulog semakin meningkat, dibuktikan penjualan beras dan gula di masyarakat secara langsung di Bulog. (*uga/dra/k8)