Samarinda Berani gagal mengusung calon pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Samarinda. Namun, mereka punya jagoan dalam kenduri demokrasi itu.
KOMUNITAS itu akhirnya bersikap. Lalu apa yang diputuskan dari sikap itu? Berikut wawancara dengan Parawansa Assoniwora, CEO sekaligus salah satu pendiri Samarinda Berani di Posko Samarinda Berani, Jalan MT Haryono depan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kaltim.
Setelah gagal mengusung kandidat dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda 2020, bagaimana langkah-langkah politik Samarinda Berani selanjutnya?
Banyak yang mengira bahwa ketika saya gagal diusung oleh Samarinda Berani menjadi calon wali kota Samarinda pada kontestasi 2020 ini, maka Samarinda Berani juga secara otomatis bubar. Cara pandang itu sebenarnya tidak salah karena para politikus banyak mengajarkan cara berpolitik yang pragmatis atau kata kasarnya “mencari lubang ketika sudah kebelet ingin buang air besar”.
Di Samarinda Berani, cara pandang atau mindset seperti itu tentu terbantahkan karena Samarinda Berani di awal pembentukannya bukan sebagai tim sukses saya secara pribadi. Melainkan dirancang sebagai sebuah wadah “sekolah” politik untuk terus menerus aktif dalam peristiwa-peristiwa politik ke depan.
Dengan begitu, wadah ini akan melahirkan politikus-politikus yang terus melakukan edukasi politik ke masyarakat dan peka terhadap persoalan sosial, ekonomi, dan budaya yang dihadapi warga dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah itu berarti bahwa Samarinda Berani tetap akan mengusung kandidat lain di Pilwali Samarinda tahun ini?
Insyaallah mengusung. Tetapi sejatinya, mengusung atau tidak, itu merupakan langkah politik Samarinda Berani. Tentunya, apapun langkah politik tersebut telah dipikirkan secara matang dan melalui forum-forum focus group discussion (FGD) dengan semua segmen dan basis dukungan politik Samarinda Berani di Samarinda.
Apakah proses tersebut sudah dilakukan?
Ya tentu. Sejak diumumkan KPU (Komisi Pemilihan Umum) dalam rapat pleno terbuka akhir Agustus lalu, bahwa kami dianggap tidak memenuhi syarat menjadi calon wali kota Samarinda, kami sudah mulai membicarakan langkah-langkah politik Samarinda Berani ke depannya.