Belanja Online Pacu Bisnis Logistik

- Rabu, 30 September 2020 | 11:07 WIB
Ketika banyak usaha tertekan pandemi corona, bisnis logistik justru berhasil tumbuh signifikan. Meningkatnya aktivitas masyarakat berbelanja online menjadi salah satu pendorong.
Ketika banyak usaha tertekan pandemi corona, bisnis logistik justru berhasil tumbuh signifikan. Meningkatnya aktivitas masyarakat berbelanja online menjadi salah satu pendorong.

Ketika banyak usaha tertekan pandemi corona, bisnis logistik justru berhasil tumbuh signifikan. Meningkatnya aktivitas masyarakat berbelanja online menjadi salah satu pendorong.

 

BALIKPAPAN – Data RedSeer mengungkapkan, penggunaan layanan e-commerce selama pandemi Covid-19 meningkat tajam sebanyak 69 persen. Imbasnya, berbagai penyedia jasa logistik di Indonesia turut mencatat kenaikan volume pengiriman barang.

Lion Parcel, sebagai salah satu pemain logistik di Indonesia juga mencatat kenaikan volume pengiriman selama pandemi. Volume pengiriman Lion Parcel pada periode April-September 2020 meningkat sekitar 30,3 persen dibanding April–September tahun lalu. Lonjakan permintaan jasa pengiriman tersebut lantas menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat di tengah pandemi.

Data lebih lanjut mencatat, jumlah agen atau mitra POS (point of sales) yang bergabung dengan jaringan Lion Parcel pun meningkat secara signifikan hingga dua kali lipat di masa pandemi. “Volume pengiriman barang Lion Parcel yang terus meningkat bukan hanya berdampak bagi perusahaan namun juga memberikan ladang penghasilan baru bagi masyarakat di tengah pandemi,” ujar Cipto Laksono, Senior Manager NPOS Lion Parcel.

Pihaknya mencatat, selama masa pandemi lebih dari 800 mitra bergabung ke jaringan Lion Parcel setiap bulannya. Angka ini naik 100 persen dibanding kondisi normal, dengan rata-rata sebanyak 400 mitra yang bergabung setiap bulannya. “Antusiasme masyarakat untuk bergabung menjadi mitra Lion Parcel ini menjadi sinyal positif bahwa sektor logistik memiliki peluang yang menjanjikan,” sambungnya.

Cipto mengungkapkan, saat ini pihaknya memiliki lebih dari 3.500 mitra aktif yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Kaltim. Selain performa bisnis logistik yang terus bertumbuh di tengah pandemi, meningkatnya angka kemitraan di Lion Parcel juga turut membuka lapangan pekerjaan baru, baik bagi para calon mitra itu sendiri, maupun orang-orang yang kemudian bekerja di mitra POS.

Sekarang terdapat beberapa daerah yang masih memiliki potensi peluang bisnis kemitraan Lion Parcel cukup besar. Hal ini dikarenakan masih banyaknya permintaan konsumen di daerah tersebut terhadap jasa pengiriman jarak jauh yang cepat dengan biaya terjangkau.

Bukan hanya Lion Group, maskapai penerbangan Citilink Indonesia juga menikmati hasil manis bisnis kargo. Direktur Utama Citilink Juliandra menyatakan bahwa dengan meningkatnya geliat industri e-commerce serta kebutuhan akan distribusi logistik di berbagai daerah di Indonesia, kargo menjadi lini bisnis pendukung utama.

Juliandra membeberkan bahwa pengembangan lini bisnis kargo tersebut telah menjadi sumber pendapatan utama Citilink pada masa awal pandemi. Kontribusi bisnis kargo meningkat dari 9 persen menjadi 45 persen.

Sementara itu, kontribusi pendapatan bisnis kargo terhadap maskapai pada periode Januari hingga Agustus tercatat sekitar 16 persen. “Perusahaan memaksimalkan utilisasi pesawat dengan mengoperasikan 20 persen armada kita sebagai angkutan kargo selama pandemi,” papar Juliandra.

Sebelumnya, Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja menyatakan bahwa demand terhadap kargo udara terus meningkat. “Angkutan kargo udara sangat dibutuhkan masyarakat. Sementara itu, angkutan penumpang belum menemukan kembali momentumnya,” ujarnya.

Menurut Denon, banyaknya maskapai yang fokus pada bisnis kargo memunculkan potensi persaingan harga. Namun, itu menandakan bahwa ada gairah dalam bisnis tersebut. Sementara itu, data Angkasa Pura (AP) I mencatat pergerakan kargo mengalami penurunan tak terlalu dalam, hanya satu digit. Tercatat sektor kargo turun 8,2 persen atau menjadi 27.057.856 kg dari tahun lalu 30.736.453 kg. (aji/ndu2/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X