Di Tarakan, 11 Orang Meninggal dari 42 Titik Longsor

- Selasa, 29 September 2020 | 13:19 WIB
Petugas mengevakuasi salah satu korban longsor di Tarakan.
Petugas mengevakuasi salah satu korban longsor di Tarakan.

TARAKAN–Hujan deras yang mengguyur Tarakan pada pukul 02.00 Wita, kemarin (28/9), bukan hanya menimbulkan banjir di sejumlah kelurahan. Cuaca ekstrem itu juga mengakibatkan puluhan titik longsor dan menimbulkan belasan orang meninggal.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan Kadjat P Widodo mengaku sudah mengimbau warga tentang cuaca ekstrem. Sebab, hujan lebat bisa menyebabkan tanah menjadi labil. 

Selain itu, BPBD Tarakan menyimpulkan hujan deras itu mengakibatkan 42 titik longsor dan korban meninggal sebanyak 11 orang. “Saat ini, kami melakukan evaluasi di semua titik longsor bersama pihak kelurahan dan kecamatan. Apalagi di titik yang longsor itu memang rawan. Sebelumnya sudah pernah terjadi longsor. Itu seperti di Juata Permai,” bebernya.

Sebelumnya, di lokasi yang sama di Juata Permai pernah terjadi longsor tiga tahun lalu. Selain itu, di daerah Karang Anyar memang kawasan rawan longsor.

Widodo menjelaskan, saat ini, pihaknya mendata korban terdampak longsor secara keseluruhan. Sehingga pemkot bisa memprioritaskan warga yang memerlukan bantuan. Baik bantuan logistik maupun secara fisik.

Rencananya, BPBD Tarakan memberikan bantuan fisik dan melakukan pembukaan jalan yang terputus di daerah longsor di Juata Permai. “Bahkan, Pemkot Tarakan merencanakan relokasi kepada sejumlah warga yang bermukim di perbukitan di daerah tersebut (Juata Permai),” ungkapnya.

Dikatakan, pemkot tengah mencarikan tempat untuk warga yang direlokasi. Dengan pemindahan tempat tinggal itu, diharapkan bisa mengurangi korban jiwa, bila bencana serupa kembali terjadi.

BPBD Tarakan prihatin atas meninggalnya 11 orang karena longsor tersebut. “Untuk sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal, kami masih melakukan koordinasi dengan wali kota. Kebanyakan korban longsor mengungsi di tempat saudara atau kerabatnya,” ucap Widodo.

Dia menuturkan, BPBD Tarakan akan menyiapkan posko bila sewaktu-waktu diperlukan bagi korban bencana. Adapun rumah yang mengalami rusak berat hingga rusak ringan juga terus didata. “Warga harus selalu waspada. Terutama untuk masyarakat yang bermukim di dataran tinggi,” saran dia.

TERKENDALA BANJIR

Banjir yang terjadi di sejumlah titik memiliki ketinggian bervariasi. Mulai 10 sentimeter hingga 1,5 meter. Hal itulah yang dihadapi petugas dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan saat berupaya mengevakuasi korban tanah longsor.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Amiruddin AS mengatakan, saat menerima informasi adanya tanah longsor, pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi kejadian.

“Jadi, kami pertama kali dapat informasi di Juata Permai dan Karang Anyar. Karena jarak yang lebih dekat dan jumlah korbannya lebih banyak fokus awal kami membantu di Juata Permai,” tuturnya.

Tujuh petugas sempat kesulitan. “Jadi hujan deras itu, membuat banjir setinggi lutut orang dewasa. Banjir itu yang membatasi ruang gerak kami dalam proses evakuasi para korban,” ucapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X