Maskapai Terbantu Demand Kargo Udara

- Selasa, 29 September 2020 | 11:39 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA - Lonjakan permintaan pengiriman barang mendatangkan keuntungan tersendiri bagi industri maskapai. Sebab, jalur udara menjadi salah satu jalur pengiriman logistik yang dipilih di tengah tingginya trafik pengiriman barang di dalam negeri.

Menurut data dari RedSeer, penggunaan layanan e-commerce selama pandemi Covid-19 meningkat tajam sebanyak 69 persen. Imbasnya, berbagai penyedia jasa logistik di Indonesia turut mencatat kenaikan volume pengiriman barang. Lion Parcel, sebagai salah satu pemain logistik di Indonesia juga mencatat kenaikan volume pengiriman selama pandemi, volume pengiriman Lion Parcel pada bulan April-September 2020 meningkat sekitar 30,3 persen dibanding bulan April-September 2019.

Data lebih lanjut mencatat, jumlah agen atau mitra P.O.S (point of sales) yang bergabung dengan jaringan Lion Parcel pun meningkat secara signifikan hingga 2 kali lipat di masa pandemi. ”Selama masa pandemi tercatat lebih dari 800 mitra bergabung ke jaringan Lion Parcel setiap bulannya. Angka ini naik sebesar 100 persen dibanding kondisi normal sebelum pandemi, dengan rata-rata sebanyak 400 mitra yang bergabung setiap bulannya,” ujar Senior Manager NPOS Lion Parcel Cipto Laksono.

Selain Lion Group, maskapai penerbangan Citilink Indonesia juga mendapatkan hasil manis dari bisnis layanan kargo atau pengangkutan barang di tengah kebijakan pembatasan mobilisasi masyarakat. Direktur Utama Citilink Juliandra mengatakan bahwa dengan meningkatnya geliat industri e-commerce serta kebutuhan akan distribusi logistik di berbagai daerah di Indonesia membuat bisnis kargo menjadi lini bisnis pendukung utama di luar core business Citilink.

Juliandra membeberkan bahwa pengembangan lini bisnis kargo tersebut telah menjadi sumber pendapatan utama Citilink di awal masa pandemi dengan kontribusi bisnis cargo yang meningkat dari 9 persen menjadi 45 persen. Sementara kontribusi pendapatan bisnis kargo terhadap maskapai sejak awal tahun yaitu pada periode Januari hingga Agustus tercatat sekitar 16 persen. ”Perusahaan memaksimalkan utilisasi pesawat dengan mengoperasikan 20 persen armada kita sebagai angkutan kargo selama pandemi,” ujarnya.

Hingga Agustus 2020, Citilink telah mengangkut kargo ke berbagai destinasi seperti Makassar, Medan, Balikpapan, Kendari serta beberapa rute internasional Singapura, Tiongkok, dan berbagai rute lainnya dengan total muatan kargo yang diangkut sekitar 18.000 ton. Sementara Jumlah rata-rata kargo yang diangkut per harinya sekitar 200 ton hingga 300 ton."Ke depannya, kami akan melakukan ekspansi bisnis kargo ke Kawasan Timur Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, pada kesempatan sebelumnya, Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan angkutan kargo udara menjadi sangat dibutuhkan karena permintaannya terus meningkat, sementara angkutan penumpang masih berupaya kembali menemukan performanya. ”Angkutan kargo udara sangat dibutuhkan karena permintaannya meningkat dalam masa pandemi ini,” ujarnya.

Menurut Denon, dengan banyaknya maskapai berjadwal yang fokus pada bisnis kargo, maka berpotensi memacu persaingan harga. Namun hal ini menurutnya wajar sepanjang persaingan tersebut tetap sehat. ”Kami mengapresiasi pemerintah yang sudah berkolaborasi dengan baik bersama para maskapai terkait optimalisasi angkutan kargo menggunakan pesawat penumpang,” tegasnya. (agf)

 

Tren Pengiriman Logistik/Kargo Via Udara

 

Tahun Persentase* Nilai Total Kontribusi PDB** (Rp Triliun)

2017 35,9% 615,5

2018 36% 666,1

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga Bahan Pokok di Balangan Stabil

Rabu, 24 April 2024 | 15:50 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X