PENAJAM - Alokasi anggaran tanggap darurat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) tersisa Rp 100 juta. Dari alokasi Rp 600 juta pada APBD 2020 telah terpakai 83 persen. Sehingga diperlukan tambahan sebagai langkah antisipasi dalam mengatasi terjadinya bencana di daerah ini.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU Nurlaila menjelaskan, pihaknya telah mengajukan anggaran di APBD Perubahan sebesar Rp 200 juta. Diklaim, anggaran yang bakal menjadi Rp 300 juta tersebut cukup untuk penanganan bencana tiga hingga empat bulan ke depan. "Mudah-mudahan usulan kami disetujui di perubahan,” harapnya.
Perempuan berjilbab itu menjelaskan, tambahan anggaran sangat diperlukan. Terlebih saat ini telah memasuki musim kemarau. "Pengalaman tahun lalu, menjelang akhir tahun sekitar September hingga Desember sering terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apalagi ini mulai musim kemarau, jadi perlu diantisipasi dengan ketersediaan anggaran yang cukup," imbuhnya.
Dia merincikan, anggaran sebelumnya yang dialokasikan pada APBD 2020 banyak terserap dalam penanganan karhutla dan banjir. Pada medio Februari hingga Maret ada beberapa titik karhutla yang ditangani BPBD. "Kemudian penanganan banjir di Bukit Subur, Sesulu, dan beberapa titik lainnya," jelas Nurlaila. (asp/far/k15)