Minggu (27/9) menjadi peringatan Hari Pariwisata Sedunia. Namun, seperti diketahui, sektor pariwisata saat ini terus merangkak. Meski beberapa inovasi telah dilakukan, belum bisa mengembalikan kejayaan pariwisata seperti sebelum masa pandemi.
BALIKPAPAN – Salah satu objek wisata primadona Balikpapan pun demikian. Pantai Manggar telah melakukan renovasi dan penambahan beberapa fasilitas baru. Yang tujuannya menarik perhatian para pengunjung.
Walau belum rampung sepenuhnya dan tingkat wisatawan di bawah target, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan Dortje Marpaung menyebut, di masa ini pihak pengelola objek wisata harus berhati-hati. Apalagi mengingat arahan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk beradaptasi pada kondisi sekarang. “Objek wisata yang nantinya diminati bukan lagi yang seperti saat keadaan normal. Namun, lebih ke pola tatanan baru,” ujarnya.
Hal yang dimaksud adalah kementerian tidak lagi memprioritaskan jumlah pengunjung. Melainkan jumlah yang ada, wisatawan bisa lebih lama menempati daerah tersebut. Tentunya dengan penerapan pola bersih, sehat, dan aman bagi para pengunjung.
Menurut Dortje, banyak hal yang menyebabkan pergeseran opini di kala pandemi. Jika dulu masyarakat gemar berkumpul dalam jumlah besar, kini hal itu lebih dibatasi. Selain itu, saat ini lebih tren wisata yang berhubungan dengan alam, yang dinilai lebih sehat untuk tubuh. Ia menilai, perubahan pola pikir adalah hal yang wajar.
Selain itu, pihaknya saat ini lebih menarget pengunjung domestik. Mengingat pengunjung internasional sangat sulit untuk dicapai. Apalagi puluhan negara telah melakukan pembatasan yang sangat ketat.
“Kita berdoa aja, semoga pandemi cepat berlalu. Minimal strategi lain bisa dilakukan untuk mendatangkan pengunjung. Karena faktanya memang kondisi pariwisata, khususnya Balikpapan cukup mengkhawatirkan,” pungkasnya. (*/okt/dra/k16)