Jepang Pamer Gundam Raksasa

- Minggu, 27 September 2020 | 09:40 WIB

Megaproyek robot raksasa Gundam telah selesai dirakit. Saat ini robot adaptasi dari karakter anime klasik Jepang itu tengah menjalani pengujian di Kota Yokohama, Jepang. Video yang ramai beredar di jagat maya itu memperlihatkan Gundam raksasa itu berjalan, berlutut, dan menggerakkan tangan di Gundam Factory Yokohama.

Robot itu dikerjakan sejak 2014. Tingginya hampir 18 meter, beratnya 24 ton, dengan lebih dari 200 buah bagian yang terbuat dari campuran baja dan plastik yang diperkuat serat karbon.

Proyek ini merupakan atraksi baru di Gundam Factory Yokohama. Atraksi itu dijadwalkan dibuka pada Oktober 2020. Namun, pandemi Covid-19 membuat penggemar Gundam harus menunggu sedikit lebih lama.

"Keputusan ini dibuat untuk memastikan kesehatan dan keselamatan penggemar dan karyawan kami dalam menanggapi penyebaran Covid-19 di seluruh dunia," kata perusahaan yang mengoperasikan situs tersebut seperti dikutip CNBC.

Pada Maret 2020, Gundam secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Bandai Namco Holdings melalui anak perusahaan Sotsu dan Sunrise. Waralaba ini menampilkan robot raksasa dengan nama "Gundam".

Tayangan Gundam muncul perdana lewat Nagoya Broadcasting Network dan stasiun ANN afiliasinya pada 7 April 1979 hingga 26 Januari 1980, dan menghasilkan 43 episode. Tak sampai situ, Gundam kemudian diadaptasi menjadi banyak sekuel dan spin-off hingga kini.

Kisah Gundam berlatar tahun kalender futuristik "Abad Universal" 0079. Plotnya berfokus pada perang antara Kerajaan Zeon dan Federasi Bumi, dengan meluncurkan robot raksasa baru yang dikenal sebagai RX-78-2 Gundam yang digerakan oleh Amuro Ray, remaja yang mengerti teknik sipil mekanik.

Tayangan anime khas Jepang muncul awal 1900-an ketika seniman Negeri Sakura, seperti Oten Shimokawa mulai bereksperimen melalui trial and error untuk membuat film animasi pendek.

Namun, saat itu, animasi sangat mahal untuk diproduksi, dan karya dari Jepang dibayangi oleh kesuksesan Disney. Selama Perang Dunia II, anime meluas ketika pemerintah militer Jepang memerintahkan para animator untuk membuat film propaganda untuk memengaruhi massa. (cnbc/dwi/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X