MILAN – Arturo Vidal meninggalkan Serie A lima musim lalu dengan manis. Sebab, heading-nya ke gawang Emiliano Viviano jadi penentu victory 1-0 Juventus atas UC Sampdoria, sekaligus menandai pesta scudetto ke-31 La Vecchia Signora, julukan Juve, pada giornata ke-34 Serie A.
Nah, musim ini Vidal balik dari petualangannya di Bundesliga dengan Bayern Muenchen yang diteruskan ke La Liga membela FC Barcelona. Petualangan lima musim yang membuahkan delapan trofi. Enam bersama Bayern, dua lainnya untuk La Blaugrana, julukan Barca. Satu gelar lebih banyak ketimbang empat musimnya di Italia.
Bedanya kali ini dia mengenakan jersey Inter Milan, rival kuat Juve di Italia. Di Giuseppe Meazza, dini hari nanti WIB, Vidal berpotensi melakoni debutnya bersama Inter ketika menjamu Fiorentina (siaran langsung RCTI/beIN Sports 2 pukul 01.45 WIB). Tapi lima musim berselang, masih adakah panggung bagi Rey Arturo, julukan Vidal?
’’Vidal bisa membuat perbedaan,’’ klaim attaccante Inter Romelu Lukaku, dilansir laman La Gazzetta dello Sport. Datang bersama gerbong belanja EUR 97 juta (Rp 1,68 triliun) Inter di musim panas ini, Vidal berstatus free transfer. Dia akan main bareng Alexis Sanchez, rekan satu timnya di timnas Cile.
Masalahnya, kembali dengan usia yang tidak muda lagi, kreativitas Vidal pun sudah tidak seperti dulu lagi. Bahkan semusim sebelum dia meninggalkan Vinovo, kamp latihan Juve, Vidal sempat masuk jadi salah satu pencetak gol terbanyak Juve di semua ajang pada 2013 – 2014, 18 gol dia bukukan.
Empat musim terakhir Vidal pun sudah gagal mengulang statistiknya yang bisa mencatat kontribusi lebih dari 15 gol klub. Seperti musim lalu dia hanya berkontribusi dalam 11 gol Barca, dengan rincian delapan gol dan tiga kali assist. Meski begitu Lukaku menganggap pengalaman di dalam curriculum vitae Vidal bisa jadi nilai plus.
’’Dia pemain dengan kualitas yang hebat. Musim lalu, kami menjalaninya dengan bagus. Tapi, kami harus meningkatkan kualitas dan pengalaman kami. Dua hal yang dia (Vidal) punyai. Anda takkan bisa memenangi apapun dengan klub lain jika Anda tak punya pemain yang punya level tinggi,’’ sambung Lukaku. Top scorer Inter musim lalu itu menilai Vidal bisa melayaninya dalam mencetak gol.
Masuknya Vidal pun bisa jadi pemantik persaingan di lini tengah Inter. Di posisi Central Midfielder (CM), Inter sudah mempunyai Nicolo Barella, Stefano Sensi, Matias Vecino, Roberto Gagliardini, dan Joao Mario. Dua nama yang pertama disebut paling banyak dimainkan tactician Inter Antonio Conte musim lalu. Faktor pengalaman Barella dan Sensi masih di bawah Vidal.
Conte saat konferensi persnya tadi malam mengklaim akan melakukan sesuatu yang baru untuk Vidal. Laman FC Inter News mengklaim Conte berencana mengubah peran Vidal dari CM jadi AM (attacking midfielder). Peran AM itu hanya dia jalani lima kali sejak dia meninggalkan Juve.
’’Dia menyesuaikan diri dengan baik, dia sangat cerdas dengan mentalitas yang hebat. Dia bisa melakukan segalanya,’’ tutur Conte yang pernah membesut Vidal di musim pertamanya di Serie A. Makanya, pelatih berjuluk The Godfather itu merasa mengetahui sisi mana yang bisa dia manfaatkan dari Vidal.
Media-media Italia menyebut adanya Vidal bisa mengancam karir Christian Eriksen yang baru bergabung dengan Inter musim dingin lalu. Namun Conte mengelaknya. ’’Semua pemain di tim kami punya nilai tambah sendiri-sendiri. Mereka paham, ada masa saat mereka susah, dan di satu waktu ada masa mereka bisa memberikan kontribusi bagi klub,’’ sambung Conte.
Yang menarik, jika dimainkan dini hari nanti WIB, maka Vidal akan head to head lawan Franck Ribery yang notebene mantan rekan seklubnya semasa masih bermain dengan Die Roten, julukan Bayern. ’’Aku tahu karakternya (Vidal) seperti apa. Dia tak akan membiarkanku begitu saja,’’ seloroh Ribery, dilansir laman Tuttomercatoweb. (ren)
