BALIKPAPAN- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Balikpapan tengah menjajaki beberapa kerja sama untuk membantu korban pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas Covid-19. Seperti diketahui, saat ini ribuan tenaga kerja dari berbagai sektor di Kota Minyak telah lama terdampak virus asal Tiongkok tersebut. Mayoritas dirumahkan oleh perusahaan.
“Total ada sebanyak 5.826 tenaga kerja di Balikpapan telah terdampak pandemi Covid-19, sebagian besar dirumahkan dan sisanya harus menerima PHK,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Disnaker Balikpapan Arbain Side, Kamis (24/9).
Melihat jumlah tenaga kerja terdampak yang cukup besar tersebut, Pemkot Balikpapan melalui Disnaker mencoba mencari solusi agar tenaga kerja dapat memperoleh memenuhi kebutuhan ekonominya. “Saat ini kami dari Disnaker Balikpapan tengah mencari penyelesaian dari persoalan tersebut, termasuk mencari pola sistemnya seperti apa,” imbuhnya.
Salah satunya melakukan penjajakan kepada perbankan. Di mana pola kerja samanya, Disnaker akan menyediakan data tenaga kerja dari mereka yang terdampak selanjutnya perbankan memberikan modal usaha dengan sistem yang ditawarkan. “Intinya untuk memudahkan tenaga kerja berwirausaha. Sekarang lagi proses penjajakan dengan BRI,” tuturnya.
Arbain mengatakan, sejumlah perusahaan yang terdampak ini karena pergerakan ekonomi pada triwulan II 2020 ini terjadi kontraksi. “Kondisi perusahaan saat ini memberikan dampak pada pergerakan ekonomi. Dan jika ekonomi kembali bergerak naik, maka karyawan bisa kembali bekerja. Namun kondisi saat ini, yang paling terdampak adalah sektor jasa,” ujarnya.
Selain melakukan penjajakan ke perbankan, Disnaker juga menggelar pelatihan kerja bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kaltim. “Kami sudah beberapa kali memberikan pelatihan, di mana pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasar,” katanya.
Arbain memperkirakan jumlah 5 ribu tenaga kerja yang terdampak itu bisa bertambah. “Kemungkinan totalnya sekitar 7 ribuan yang terdampak. Karena bisa saja ada perusahaan yang tidak melaporkan,” jelasnya. Sementara itu, hingga triwulan II jumlah pencari kerja sebanyak 4.570. Jumlah itu terdiri pencari kerja laki-laki sebanyak 2.696 dan perempuan 1.874 orang. (aji/ndu/k15)