Bau Menyengat Keluar dari Tanah, Ternyata...

- Jumat, 25 September 2020 | 11:40 WIB
MEMASTIKAN: Bersama-sama warga Jelawat, Gang IV, aroma menyengat yang sempat membuat warga sekitar cemas langsung ditelusuri. RELAWAN FOR KALTIM POST
MEMASTIKAN: Bersama-sama warga Jelawat, Gang IV, aroma menyengat yang sempat membuat warga sekitar cemas langsung ditelusuri. RELAWAN FOR KALTIM POST

SAMARINDA–Aroma menyengat dan gelembung udara muncul dari dalam tanah sekitar rumah warga di Jalan Jelawat, Gang IV, Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir, Kamis (24/9) pagi.

Setelah ditelusuri, bau menyengat itu diketahui dari cairan odoran yang terdapat dalam jargas di dalam tanah. Odoran merupakan unsur pewangi yang bisa juga berfungsi sebagai penetral bau. Kelebihan campuran itu yang diduga munculnya aroma menyengat itu. Impin (59), warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi kebocoran, menceritakan, saat kejadian dia sedang di dalam rumah. Namun, bau tersebut sangat menyengat. Kaca rumah miliknya juga terkena semburan air bercampur tanah yang mengendap di atas permukaan pipa jargas. "Menurut keterangan petugas, ini tes kebocoran. Apa ada bocor atau tidak, kemarin diisi angin dan saat ini diisi odoran. Sempat kaget, karena pemasangan baru sekali ini. Kita cepat tanggap aja, agar cepat diatasi," jelasnya.

Kamis (24/9), penggalian dilakukan operator jargas yang menerima laporan dari warga setempat. Menindaklanjuti aroma menyengat dan gelembung muncul, PT Lembaga Elektronikal Nasional (PT LEN) yang bertanggung jawab jaringan gas (jargas) di Samarinda langsung merespons.

Koordinator Operasional PT LEN Ade Bayu menjelaskan, pipa jargas sendiri saat dilakukan penggalian ternyata terlihat belum tersambung, dan belum memiliki tanda. "Kalau kebocoran bukan gas, tetapi odoran. Itu pengetesan jargas. Memang mulai kemarin kami lakukan, jadi kami mencari apakah masih ada pipa yang bocor atau tidak," ungkapnya.

Pengujian itu sengaja dilakukan agar cepat dapat mencari sumber-sumber pipa yang masih mengalami kebocoran. Saat ini pipa belum dialiri gas. Ade menegaskan, tidak ada bahaya dari uji coba tersebut. Namun, memang belum terbiasa karena wilayah tersebut baru pertama kali terpasang jargas. "Jadi sebetulnya tidak berbahaya, kami tes dengan odoran, tidak langsung dengan gas. Warga sempat panik, memang aroma odoran itu seperti jargas,” ungkapnya.

Meski tidak membahayakan, dia tetap meminta warga terus melaporkan apabila kembali terjadi kebocoran. Mengenai instalasi jargas yang segera tersambung di rumah-rumah warga, dia mengimbau apabila sudah teraliri, tetap melapor jika ada masalah. Hal itu agar pihaknya cepat menangani permasalahan.

"Respons masyarakat penting, jadi setiap kendala dalam aliran jargas bisa langsung ditangani. Termasuk pengetesan kebocoran," pungkasnya. (dra2/k8) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X