WARSI (37) tak bisa membela diri. Wajahnya remuk. Begitu pun dengan kendaraannya. Usut punya usut, buruh pikul yang tinggal di Desa Loa Duri, Kecamatan Loa Janan, Kukar, babak belur sasaran amarah warga.
Dia terselamatkan setelah aparat berseragam cokelat cepat tiba di lokasi kejadian. Warsi yang sudah berlumuran darah lalu dibawa ke Polsek Samarinda Ulu. Aksi main hakim sendiri itu bermula ketika salah satu pedagang merasa kehilangan sekarung jahe dari gudang penyimpanan, Rabu (23/9) malam. Pemilik usaha itu lantas mengecek rekaman closed circuit television (CCTV). Diduga telah dicuri Warsi. Kesal karena dagangannya dicuri, pemilik itu mendatangi Warsi yang tengah memikul barang.
Adu mulut terjadi. Keributan itu mengundang kegaduhan dan perhatian pedagang lainnya. Warsi yang dituduh mencuri jahe semakin tersudut. Dia tak dapat menghindar setelah dikerumuni pedagang yang langsung mendaratkan bogem mentah. Warsi jadi sasaran amukan warga. Tak bisa melawan, dia menerima pukulan dan tendangan. Tak cukup sampai di situ, kendaraan Warsi turut jadi sasaran. "Saya dituduh mencuri jahe. Katanya melihat CCTV. Hilangnya kemarin," ucap Warsi ketika diamankan petugas.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Muhammad Ridwan menyampaikan, kini telah mengamankan dan masih meminta keterangan yang bersangkutan. "Sudah diamankan, sementara masih didalami. Terkait benar atau tidak telah melakukan pencurian, masih butuh pembuktian," singkatnya. (dra2/k8)