Dunia Penerbangan Butuh Banyak Stimulus

- Kamis, 24 September 2020 | 12:50 WIB
Dunia aviasi merupakan salah satu sektor yang tergoncang karena Covid-19. Pada kuartal II, sektor ini mengalami kontraksi 80,23 persen. Pemerintah diminta untuk mendongkrak pertumbuhan sektor penerbangan. Salah satunya dengan kebijakan yang mendukung protokol kesehatan.
Dunia aviasi merupakan salah satu sektor yang tergoncang karena Covid-19. Pada kuartal II, sektor ini mengalami kontraksi 80,23 persen. Pemerintah diminta untuk mendongkrak pertumbuhan sektor penerbangan. Salah satunya dengan kebijakan yang mendukung protokol kesehatan.

JAKARTA - Dunia aviasi merupakan salah satu sektor yang tergoncang karena Covid-19. Pada kuartal II, sektor ini mengalami kontraksi 80,23 persen. Pemerintah diminta untuk mendongkrak pertumbuhan sektor penerbangan. Salah satunya dengan kebijakan yang mendukung protokol kesehatan.

Transportasi merupakan salah satu sektor yang mendukung perekonomian nasional. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah telah menumbuhkan pergerakan di sektor transportasi. Misal PM Perhubungan no 41 tahun 2020 yang telah meningkatkan pergerakan penumpang hingga 791,38 persen untuk penerbangan domestik.

Dosen Sosiologi Universitas Indonesia Ricardi S Adnan menyatakan secara nasional, Covid -19 diprediksi akan menurunkan produk domestik bruto (PDB) Nasional sebesar 4,97 persen. Sektor penerbangan menjadi salah satu yang terdampak paling besar. Selain perhotelan, manufaktur, dan pemerintahaan. "Penurunan wisatawan dan permintaan sektor penerbangan menurunkan PDB nasional sebanyak 0,18 persen," ujar Ricardi kemarin (23/9).

Dampak lain menurunnya wisatawan dan permintaan penerbangan juga menyebabkan penurunan konsumsi rumah tangga dan PHK. Penurunan rumah tangga diprediksi akan turun hingga 0,56 persen. Sedangkan penurunan jumlah tenaga kerja atau PHK diprediksi mencapai 0,54 persen.

Menurutnya, pemerintah harus membuat kebijakan yang berdampak siginifikan. Misalnya memberikan stimulus bantuan finansial untuk maskapai di Indonesia. "Bantuan stimulus ini juga dapat diberikan ke sektor lain yang berkaitan dengan sektor penerbangan. Contoh perhotelan," tutur Ricardi. Selain itu Kemenhub harus serius menerapkan protokol kesehatan untuk transportasi udara.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam kesempatan yang sama mengatakan kepada seluruh jajaran petugas bandara maupun operator untuk bersama-sama menerapkan protkol kesehatan dengan ketat. Tujuannya agar sarana transportasi tidak menjadi tempat penyebaran Covid-19. ”Kita harus kembalikan harapan dari masyarkat untuk terbang dengan selamat, aman dan nyaman. Karena kita tidak tahu pasti bagaimana perkembangan Covid-19 ini ke depan,” ujar Budi.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu menjelaskan dengan kondisi seperti itu perlu adanya sinergi dan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi. Kemenhub memang telah menggandeng universitas. Salah satunya Universitas Indonesia untuk melakukan penelitian untuk memberikan rekomendasi solusi bagi Pemerintah. Kerjasama penelitian ini mencakup empat bidang yaitu evaluasi peraturan, pencegahan penyebaran, ketahanan dan keberlangsungan sektor transportasi udara, serta pemulihan bisnis transportasi udara. ”Saya juga mengharapkan hasil kajian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan transportasi udara,” kata Budi.

Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono menyatakan bahwa operaror penerbangan masih bertahan. Dia memberikan apresiasi atas daya tahan operator saat pandemi. "Terkait insentif sektor penerbangan sudah muncul," katanya dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, insentif lain pun tengah dibicarakan oleh pemerintah. Misalnya untuk kalibrasi AirNav dan Bandara. Selain itu juga insentif untuk avtur. "Mudah-mudaham dengan penelitian yang ada memberikan penguatan bahwa dunia penerbangan membutuhkan bantuan," ujarnya.

Terkait demand, Isnin menyatakan bahwa pihaknya juga tengah menstimulus adanya permintaan terbang. Salah satunya dengan meyakinkan adanya protokol kesehatan di dunia penerbangan. "Ini perlu sosialisasi dan kampanye," katanya. (lyn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X