Setelah Kecelakan Maut, Simpang Tiga RSUD Taman Husada Masih Diblokade

- Kamis, 24 September 2020 | 11:27 WIB
DIBLOKADE: Jalan di simpang tiga RSUD Taman Husada masih diblokade menggunakan water barrier hingga kemarin. Lampu lalu lintas menyala tapi hanya menunjukkan warna oranye tanda berhati-hati. KPG
DIBLOKADE: Jalan di simpang tiga RSUD Taman Husada masih diblokade menggunakan water barrier hingga kemarin. Lampu lalu lintas menyala tapi hanya menunjukkan warna oranye tanda berhati-hati. KPG

Kecelakaan maut di simpang tiga RSUD Taman Husada, 3 Maret lalu, membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang berupaya mencari solusi agar kejadian serupa tak terulang.

----

BONTANG–Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang berencana menggelar rekayasa lalu lintas di simpang tiga Jalan Letjen S Parman, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat. Atau simpang yang berada tepat di depan RSUD Taman Husada Bontang. 

Tapi, rekayasa ini belum bisa digelar. Pasalnya, proyek pengerjaan badan jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPRK) Bontang hingga kini belum rampung. Adapun panjang jalan yang mengalami pengerjaan ialah 50 meter. Dengan titik tolak penghitungan dari gerbang keluar RSUD Taman Husada. Sementara pelebaran jalan sebanyak 2 meter. 

"Baru pelebaran badan jalan yang selesai. Tapi pelebaran jalan keluar RSUD belum. Makanya rekayasa belum bisa dimulai," jelas Kadishub Bontang Kamilan. 

Kata Kamilan, jalan keluar dari RSUD juga harus dilebarkan. Tujuannya, agar ketika kendaraan dari rumah sakit keluar, tidak langsung bersinggungan dengan kendaraan yang melaju di atasnya. Atau dari arah Samarinda menuju pusat Kota Bontang."Dikasih menyerong sedikit. Biar enggak terlalu tajam pas kendaraan keluar," bebernya. 

Lanjut dia, pelebaran jalan dilakukan sejak akhir Agustus lalu. Progres terbilang lambat. Kamilan menaksir, ini merupakan dampak refocusing lalu. Yang membuat semua OPD termasuk PUPR mesti irit kala menggunakan anggaran. "Kita tunggu. Kalau sudah selesai, langsung kita mulai rekayasanya," janji Kamilan. 

Dia mendeskripsikan sedikit terkait rekayasa lalu lintas di simpang tersebut. Terang dia, kendaraan dari arah Samarinda yang mengarah pusat Kota Bontang, jalan terus dengan mengambil sisi kiri badan jalan yang telah diperlebar. 

Sementara itu, pengendara dari arah Samarinda yang menuju Jalan Soekarno-Hatta atau Bontang Lestari, mesti berhenti. Ikuti isyarat lampu lalu lintas. Berkendara di sisi kanan badan jalan. Sebagai pengingat. Simpang Letjen S Parman ditutup sejak awal Maret 2020. Tak lama seusai kecelakaan maut. Yang melibatkan sebuah bus perusahaan, beberapa pengendara motor dan mobil.

 Sementara tak tampak lagi ada pekerja di sana. Pelebaran badan jalan terlihat rampung. Tapi belum ada tanda-tanda jalan keluar RSUD ikut segera dikerjakan, untuk ikut dilebarkan. (fit/kpg/edw/rdh/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X