Tunggu Kuota Internet dari Pusat, Pemkot Bakal Evaluasi Stop atau Lanjutkan Bantuan

- Kamis, 24 September 2020 | 11:20 WIB
ilustrasi (jawapos)
ilustrasi (jawapos)

BONTANG–Pemerintah pusat bakal menggelontorkan paket internet gratis bagi pelajar. Demi menunjang skema pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menanggapi itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang belum mengambil sikap. Apakah bantuan paket internet dari pemkot dilanjutkan atau tidak. 

Kepala Disdikbud Akhmad Suharto mengatakan ada potensi untuk penyetopan bantuan paket 8 gigabita yang baru diluncurkan bulan ini. Jikalau secara regulasi itu berbenturan dengan yang sudah diberikan pemerintah pusat. “Kemungkinan kami tarik punya kami (pemkot). Tapi harus lapor ke kepala daerah,” kata pria yang akrab disapa Harto. 

Akan tetapi, keputusan ini menunggu hasil evaluasi yang dilakukan Disdikbud. Terlebih, mereka telah mengetahui volume bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat. “Belum kami bahas tetapi sudah ada pembicaraan (internal). Kepastiannya tunggu evaluasi. Apalagi proses penyuntikan bantuan dari kami baru rampung,” ucapnya.

 Dipastikan penyetopan tidak bisa serta-merta. Mengingat, waktu pendistribusian dari pemerintah pusat belum diketahui. Jika dilakukan terburu-buru maka yang dirugikan ialah pelajar. “Prinsipnya jangan sampai kami setop ternyata pendistribusian itu (pusat) masih lama. Padahal, pelajar membutuhkan itu dalam pembelajaran tiap harinya,” tutur dia. 

Opsi lain, bisa saja bantuan itu berjalan seiring. Sepanjang tidak ada payung hukum yang ditabrak. Artinya, pemkot menambah volume untuk jenis kuota yang lebih sedikit. Untuk diketahui, bagi pelajar jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 35 gigabita per bulannya dari pemerintah pusat. Perinciannya, 5 gigabita berisi kuota umum, sedangkan 30 gigabita merupakan kuota belajar. 

Kuota belajar ialah hanya dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran. Terdapat 19 aplikasi pembelajaran yang masuk. Di antaranya, Ruang Guru, Rumah Belajar, WhatsApp, dan Google Classroom. Kuota ini juga dapat digunakan untuk video telekonferensi. Melalui Google Meet maupun Microsoft Teams. Durasi penyaluran hingga empat bulan. 

Sementara itu, tenaga pengajar mendapatkan bantuan 42 gigabita. Perinciannya, 5 gigabita kuota umum dan 37 gigabita kuota belajar. Adapun dosen dan mahasiswa menerima 50 gigabita. (*/ak/rdh/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X