Penutupan Sepekan Kawasan Citra Niaga dan Tepian Mahakam sebagai Hukuman

- Rabu, 23 September 2020 | 13:49 WIB
HADAPI BERSAMA: Beberapa pemilik tempat usaha di kawasan Citra Niaga mengikuti rapat audiensi bersama pemkot via Zoom. DENNY SAPUTRA/KP
HADAPI BERSAMA: Beberapa pemilik tempat usaha di kawasan Citra Niaga mengikuti rapat audiensi bersama pemkot via Zoom. DENNY SAPUTRA/KP

Surat perintah penutupan sementara kawasan Citra Niaga dan Tepian Mahakam terhitung hari ini hingga Selasa (29/9) mendatang, mendapat tanggapan beragam dari pelaku usaha. Selasa (22/9), pemkot menggelar audiensi dengan pelaku usaha lewat aplikasi rapat, Zoom.

 

SAMARINDA–Atas keputusan tersebut, owner Kopi Sajen Adi Candra mempertanyakan perihal penutupan kawasan tersebut, apakah meliputi semua tempat usaha termasuk aksesori. Dia juga meminta pertimbangan untuk bisa memberi kelonggaran dengan tetap membuka dapur di lokasi usaha, untuk penjualan dengan sistem layanan pesan antar.

"Jika benar harus tutup, kami siap aja. Kami ikut arahan pemerintah," ucapnya. Menanggapi hal itu, Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin menegaskan, penutupan sementara selama sepekan hanya berlaku untuk pemilik kedai minuman atau makanan, untuk pedagang aksesori dan sandang tetap bisa buka. Untuk keputusan tutup, berdasarkan laporan dari tim Satgas Penegakan Perwali Nomor 43/2020 tentang Penerapan Disiplin Protokol Kesehatan, yang melihat langsung banyaknya masyarakat berkerumun untuk nongkrong di kawasan tersebut. "Itu sebagai hukuman bagi para pengusaha, seharusnya sejak awal pandemi bisa memberlakukan sistem take away aja," ucapnya.

Dia berharap, pengusaha bisa memahami mengingat angka terkonfirmasi Covid-19 dan meninggal dunia masih terus ada, bahkan meningkat. Namun, soal permintaan pembukaan dapur usaha, Sugeng akan berkoordinasi dengan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang selaku ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda. "Kami rapat dengan wali kota dulu. Jika memang nanti diberi kelonggaran, kami berharap, pemilik usaha tidak mengkhianati kepercayaan pemkot. Perketat protokol kesehatan seperti penjarakan meja dan pengurangan kapasitas untuk menghindari orang berkerumun. Serta melengkapi fasilitas protokol kesehatan," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sugeng meminta, bagi penyebar hoaks tentang dirinya yang meminta media pemberitaan dan aparat lain agar menutup kawasan Citra Niaga dan Tepian Mahakam atas permintaan pribadi, agar segera meminta maaf. Karena kasus tersebut sudah dilaporkan ke kepolisian, sehingga proses hukumnya akan terus dilanjutkan.

"Mari bersama-sama halau penyebaran hoaks. Tidak benar penutupan Citra Niaga berdasarkan permintaan pribadi saya. Itu murni dari laporan tim di lapangan kepada ketua gugus tugas percepatan penanganan Covid-19. Kemudian ditindaklanjuti dengan penutupan sementara," kuncinya. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X