Bedah Visi-Misi Andi Harun-Rusmadi, Berani Beda, Berani Berubah

- Rabu, 23 September 2020 | 13:35 WIB
Andi Harun saat meninjau banjir.
Andi Harun saat meninjau banjir.

Banjir menjadi tema sentral pada pilkada kali ini. Warga menginginkan pemimpin dengan karakter berbeda.

 

Nyaris tiada hujan yang tak berujung banjir di Samarinda. Minimal menghasilkan genangan di beberapa kawasan. Belakangan muncul titik-titik genangan anyar. Intensitasnya pun kian rapat.

Realita di depan mata itu selaras dengan survei tim Andi Harun-Rusmadi, 2019 lalu. Bahwa, sedikitnya ada tiga masalah fundamental yang diinginkan warga Kota Tepian untuk mendapat prioritas penyelesaian; banjir, tata kota, dan lapangan pekerjaan.

Tak buang waktu, Andi Harun-Rusmadi segera mengemas konsep penanganan halai-balai banjir di Samarinda. Mereka menamainya Samarinda Tangguh Banjir (lihat infografis).

-

“Konsep ini lahir dari penelitian dan studi empiris mengenai karakter banjir kota Samarinda. Faktor penyebab tentu beragam, di antaranya pengaruh iklim atau cuaca, pengaruh perubahan daerah aliran sungai (DAS), pengaruh mengecilnya kapasitas sungai karena sedimentasi dan sampah, hilangnya daerah-daerah tampungan air permukaan karena alih fungsi lahan,” tutur Andi Harun.

Pada satu sisi, keadaan morfologi kota Samarinda bagian hilir ternyata lebih rendah dan bergelombang. Khususnya wilayah utara. Sedangkan bagian hulunya berbukit dan terdapat patahan, khususnya wilayah selatan.

“Dan pada sisi yang lain, perubahan signifikan pada DAS Mahakam dan sub-DAS Karang Mumus memaksa kita untuk berani melaksanakan program pengendalian banjir Samarinda yang terintegrasi antara penanganan daerah bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir,” sambung dia.

Andi Harun menggandeng Rusmadi yang punya latar berbeda. Andi Harun terkenal sebagai politikus dan pengusaha. Sementara Rusmadi berangkat dari akademisi dan birokrasi. Andi Harun mumpuni untuk urusan melihat peluang dan beradu gagasan. Sementara Rusmadi punya kapabilitas dalam memetakan tantangan daerah ketika berada di puncak jabatan ASN di Kaltim

Mantan sekprov Kaltim itu dipinang politikus yang lebih dari dua dekade malang melintang di perpolitikan Bumi Etam. Kombinasi kerja keduanya menyajikan duet yang dinilai mampu beradaptasi di pelbagai situasi Samarinda yang tentu tak bisa dipimpin hanya dengan emosional belaka.

Penempatan penanganan banjir sebagai prioritas, tampaknya menjadi pilihan yang bagus. Sebab, menurut analisis pengamat lingkungan dan dosen Fahutan Unmul Bernaulus Saragih, paslon dengan visi-misi terbaik dalam melepaskan Samarinda dari belenggu banjir akan melenggang ke Balai Kota. Alias memenangkan kontestasi pilkada.

“Sebab, masyarakat Samarinda sudah bosan dengan permasalahan banjir yang terus terjadi dan mengganggu perekonomian,” ujar dia melalui news analysis kepada Kaltim Post.

-

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X