Bupati Muharram Wafat Sehari Jelang Ditetapkan sebagai Calon Bupati

- Rabu, 23 September 2020 | 13:20 WIB
Jenazah Muharram saat disalatkan. (FUAD M)
Jenazah Muharram saat disalatkan. (FUAD M)

BALIKPAPAN–Perjuangan Bupati Berau Muharram melawan Covid-19 yang menjangkitinya sejak 10 September lalu akhirnya berakhir (22/9). Setelah 12 hari dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB), Muharram dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 16.45 Wita. Selain virus corona, kondisi almarhum diperburuk oleh penyakit penyerta (comorbid) yang diderita.

Direktur RSPB dr M Noor Khairuddin menuturkan, Muharram dirawat di RSPB ketika terkonfirmasi positif Covid-19, 10 September. Muharram dinyatakan positif terinfeksi berawal dari pemeriksaan kesehatan yang dijalani sebagai bakal calon bupati Berau pada Pilkada Serentak 2020 di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Hasil uji swab, bupati Berau periode 2015-2020 ini dinyatakan positif Covid-19.

Tim medis RSPB pun melakukan pemeriksaan ulang. Sesuai dengan panduan jika ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Hasilnya, Muharram positif. Sehingga harus dilakukan perawatan. “Waktu itu, kondisinya masih stabil. Sehingga tidak ada penanganan khusus. Dan perawatan dilakukan di ruang isolasi regular,” kata Khairuddin di sela-sela prosesi pelepasan jenazah Muharram tadi malam di RSPB. Lanjut dia, tiga hari setelahnya, atau pada 13 September 2020, perawat yang memindahkan Muharram ke ruang Intensive Care Unit (ICU) khusus pasien Covid-19.

-

Perawat menilai ada penurunan kondisi kesehatan Muharram. Khususnya pada fungsi pernapasan. Selama perawatan di ruang ICU khusus Covid-19, kondisi kesehatannya dipantau stabil. “Tim medis memberikan obat-obatan sesuai dengan standar untuk perawatan pasien Covid-19,” ujar pria yang sebelumnya menjabat wakil direktur medis RSPB ini. Setelahnya, kondisi kesehatan Muharram terus dipantau stabil. Sampai akhirnya, pada 21 September 2020 terlihat tanda-tanda penurunan kondisi kesehatan kembali.

-

Tim medis yang menangani Muharram memberikan obat-obatan, agar kondisi kesehatannya membaik. Akan tetapi, kondisinya belum memperlihatkan peningkatan. “Tadi (kemarin) penurunannya cukup cepat. Sehingga ditangani langsung, tapi pada pukul 16.45 Wita, beliau dinyatakan meninggal,” ungkap Khairuddin. Dokter spesialis bedah ini mengungkapkan, berdasarkan riwayat medisnya, Muharram diketahui memiliki tiga comorbid atau penyakit penyerta.

Yakni penyakit jantung, kemudian gula darah (diabetes) dan penurunan fungsi liver (hati). Selama dirawat, Muharram terus didampingi sang istri; Sri Juniarsih, yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya, keduanya dirawat di Ruang Sakura yang berada di lantai tiga RSPB. Namun, karena kondisi kesehatan Muharram sempat menurun, maka dia dipindahkan ke Ruang ICU. “Kondisi istrinya stabil. Satu anaknya juga sempat dirawat. Tapi enggak lama. Sudah keluar duluan,” ungkapnya.

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) juga turut hadir dalam prosesi pelepasan jenazah Muharram. Jasad bupati Berau ini dimakamkan di TPU Km 15 Balikpapan Utara. Mewakili Pemkot dan warga Balikpapan, Rizal Effendi mengucapkan duka cita yang mendalam atas meninggal bupati Berau tersebut. Di mana Muharram sudah berada di Kota Minyak sejak 9 September 2020. Dalam rangka pemeriksaan kesehatan sebagai bakal calon bupati Berau untuk pilkada serentak 2020, di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. Setelah terkonfirmasi positif, dia dirujuk ke RSPB pada 10 September 2020.

“Saya melaporkan ke pak gubernur dan (pj) sekda provinsi. Awalnya, keluarga ingin beliau dimakamkan di Tanjung Redeb, Berau. Tapi, atas pertimbangan protokol kesehatan dan waktu perjalanan, keluarga mengizinkan dan mengikhlaskan dimakamkan di Balikpapan,” kata Rizal kemarin. Selama menjalani perawatan di RSPB, Rizal menyebut sempat berkomunikasi dengan Muharram. Komunikasi itu saat kondisi Muharram masih stabil, sebelum menjalani perawatan di ruang ICU. Walau menjalani perawatan, Rizal menyebut dia tetap semangat. “Dan minta didoakan agar segera sembuh dari Covid-19,” ungkapnya.

Terpisah, Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan sosok Muharram adalah seorang pekerja. "Dia mencintai daerahnya. Segala upaya ia curahkan bagi Berau,” kata Isran.

Muharram dianggap sebagai sosok pekerja yang tak mengenal lelah mencurahkan perhatiannya kepada Berau dan Kaltim. Melalui sambungan telepon, Isran dan Muharram kerap membahas masalah seputar Berau dan Kaltim. "Kami kerap berkomunikasi melalui telepon. Mulai sekadar tegur sapa hingga membahas beberapa masalah terlebih Berau sebagai salah satu kabupaten di Kaltim yang mempunyai potensi kepariwisataan yang bisa mengangkat nama Kaltim bahkan Indonesia,” ujar Isran Noor.

Sosok pekerja keras dari Muharram, juga diamini Hadi. "Beliau merupakan sosok pekerja keras terlebih dalam membangun serta menyejahterakan rakyat Berau," ucap Hadi.

Dia pun membenarkan, putera asli Berau yang lahir di Teluk Semanting 52 tahun lalu itu banyak berjasa bagi Berau. Muharram disebut banyak menorehkan prestasi emas bagi Kaltim terlebih dalam pengembangan kepariwisataan Berau yang berdampak terhadap kepada ekonomi rakyat Berau. “Pak Muharram, orangnya asyik dan punya banyak gagasan bagi Berau serta Kaltim. Seperti pengembangan kawasan pariwisata Berau,” kenang Hadi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X