Mereka Menteri Kesehatan yang Gagal, Mereka Malu, Mereka Mundur

- Rabu, 23 September 2020 | 13:16 WIB
Nelson Teich, mantan menteri kesehatan Brasil.
Nelson Teich, mantan menteri kesehatan Brasil.

BRASILIA– Terjangan pandemi global Covid-19 mendorong keras kursi para menteri kesehatan (Menkes) di berbagai negara. Sebagai pemimpin di kementerian yang paling bertanggung jawab dalam penanganan wabah ini, sebagian di antara mereka memilih mundur. Alasannya, menerima terlalu banyak kritikan publik hingga tidak sejalan dengan pemimpin negaranya. Sebut saja mantan Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich.

Dia melepaskan jabatannya hanya berselang empat pekan setelah menjabat. Pendahulunya, Luiz Henrique Mandetta, dipecat Presiden Brasil Jair Bolsonaro karena terus-menerus berselisih pendapat.

Meski tidak mengungkap alasannya mundur secara gamblang, tampaknya Teich juga tidak satu suara dengan Bolsonaro. Presiden Brasil itu mengentengkan persebaran Covid-19 di negaranya.

Mandetta menerapkan kebijakan jaga jarak, pemakaian masker, dan berbagai hal lainnya untuk menekan angka penularan. Sayangnya, Bolsonaro justru menentang kebijakan tersebut. Dia bahkan mengkritik para gubernur yang menerapkan kebijakan kuntara (lockdown).

Bagi Bolsonaro, ekonomi lebih penting daripada Covid-19. Bolsonaro sempat positif Covid-19 sebelum sembuh dan kembali menemui pendukungnya tanpa masker.

Brasil saat ini berada di posisi ketiga global sebagai negara dengan angka penularan tertinggi dan posisi kedua sebagai negara dengan angka kematian tertinggi. Jumlah korban tewas akibat Covid-19 di Brasil sudah lebih dari 137 ribu jiwa.

David Clark juga ”terpaksa” meletakkan jabatannya sebagai Menkes Selandia Baru. Padahal, penanganan Covid-19 di negara tersebut dipuji banyak negara. Jumlah kasusnya sangat rendah karena Selandia Baru menutup perbatasan internasionalnya dan sempat beberapa kali lockdown.

Kebijakan di negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern itu sangat ketat. Namun, Clark justru ketahuan melanggar. Dia tertangkap kamera tengah mendaki gunung ketika negaranya menjalankan kuntara dan orang-orang diminta berdiam di rumah saja. Pada April lalu, Clark juga membawa keluarganya piknik ke pantai saat negaranya menerapkan kuntara.

”Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan yang saya buat dan ambil selama menjabat menteri kesehatan,” ujarnya saat mengumumkan pengunduran dirinya seperti dikutip BBC.

Yang paling baru adalah pengunduran diri Adam Vojtech. Dia meletakkan jabatannya sebagai Menkes Ceko karena kasus penularan di negara tersebut kembali naik. Padahal, jika dibandingkan dengan kasus di negara-negara Eropa, angka penularan dan kematian di Ceko terbilang kecil. Dia digantikan Roman Prymula. (sha/c14/ttg)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X