BALIKPAPAN – Moda transportasi telah beroperasi secara normal. Meskipun harus menerapkan protokol kesehatan dan melampirkan beberapa syarat perjalanan. Faktanya, kondisi saat ini masih membuat sektor ini harus bersabar.
Salah satunya tecermin di Terminal Bus Batu Ampar, Selasa (22/9) siang, yang masih tampak lengang. Pemandangan ini bukanlah hal baru, mengingat enam bulan sudah wabah pandemi Covid-19 tak kunjung usai.
Seperti diketahui, bus menjadi satu di antara transportasi yang sempat diberhentikan aktivitasnya. Selang beberapa bulan sejak awal pandemi, sektor ini kembali beroperasi dengan pengetatan aturan.
Hal ini berdampak jelas bagi para sopir bus. Meski kini terminal diizinkan beroperasi, nyatanya pendapatan yang stabil masih terlalu sulit dicapai.
Darwis, sopir bus Bone Indah Jaya, mengaku harus berjuang di tengah situasi ini. Tak jarang, ia harus meninggalkan terminal dengan jumlah penumpang yang minim seperti kemarin.
“Tadi pagi dari Balikpapan ada tujuh penumpang. Pas mau berangkat dari Samarinda angkut 10 orang. Nah ini mau menuju Samarinda lagi, tapi belum dapat penumpang,” ujarnya ketika akan meninggalkan terminal, sekitar pukul 14.00 Wita.
Bahkan tak jarang dirinya tidak mendapat penumpang satu pun. Padahal untuk keberangkatan pihaknya punya minimal jumlah, untuk biaya bahan bakar solar sekitar Rp 500 ribu untuk pulang-pergi.
Dari Samarinda minimal 14 penumpang, dan Balikpapan minimal 13 orang. Tetapi, bus bisa berangkat dengan penumpang seadanya jika pihak penjualan tiket menyetujui.
Selain itu, biaya tambahan seperti karcis tol pun menambah beban biaya. Sekali lewat dia harus membayar Rp 75 ribu, sementara ia harus melalui jalan tol empat kali.
Di tempat berbeda, Kosapel Terminal Batu Ampar Irda Hariyono berkata, pembatasan jumlah penumpang masih diberlakukan. Begitu pula dengan protokol kesehatan yang wajib diterapkan, sesuai arahan Kementerian Perhubungan.
Kata dia, setiap bus antarkota memang beroperasi sepenuhnya. Sedangkan untuk bus antarprovinsi tidak demikian.
“Untuk bus antarprovinsi yang ke Banjarmasin memang belum jalan. Karena dari Kalsel belum membuka jalurnya,” tutupnya. (*/okt/ms/k15)