Gunakan Dana Desa untuk Mengembangkan Daerah Terisolasi, Kapal Motor Feri Jadi Sumber Pendapatan

- Rabu, 23 September 2020 | 11:40 WIB
DIOPERASIKAN: KMF Tungkap Jaya telah beroperasi. Bisa menjadi solusi perekonomian desa dan rakyat.
DIOPERASIKAN: KMF Tungkap Jaya telah beroperasi. Bisa menjadi solusi perekonomian desa dan rakyat.

Akses ke Kecamatan Sangkulirang dulu selalu menggunakan jalur laut. Kapal dan speed boat menjadi alat transportasi yang digunakan warga dari desa-desa sekitarnya untuk ke sana.

 

SANGATTA–Setelah jembatan yang menghubungkan ke pulau tersebut sudah berdiri dan diresmikan beberapa tahun lalu, akses ke sana jauh lebih mudah.

Namun, berbeda dengan Desa Tepian Terap, Mandu dan Saka. Ketiga desa tersebut tidak terhubung dengan jembatan itu. Warga pun masih mengandalkan kapal dan speed boat. Khusus menuju Desa Mandu dan Tepian Terap, sudah ada penyeberangan menggunakan kapal motor milik swasta. Kapal tersebut bisa mengangkut kendaraan roda dua dan empat. Sedangkan ke Desa Saka belum tersedia.

Kemarin (22/9), Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Saka secara resmi meluncurkan Kapal Motor Feri (KMF) Tungkap Jaya. Kapal tersebut bahkan bisa mengangkut kendaraan roda empat hingga enam. Melalui dermaga di Dusun Ronggang, kapal dapat berlayar menyeberang laut menuju desa tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kutim Kasmidi Bulang menyebut, program tersebut menggunakan anggaran dana desa Rp 285 juta. "Sudah dikerjakan sejak 2018 dan selesai akhir 2019. Itu inovasi untuk mempermudah akses meski daerahnya terisolasi," ujarnya.  

Selain itu, bentuk usaha yang baik digeliatkan pemerintah desa (pemdes). Sehingga, bisa menjadi sumber pendapat. Dia berharap, desa lain mencontoh terobosan tersebut. "Salah satu penggerak sektor ekonomi rakyat. Lebih mudah desa dijangkau, lebih banyak peluang kunjungan untuk meningkatkan perekonomian," jelasnya.

Terlebih, bumdes bisa menjalin kerja sama dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Agar dapat mendiskusikan berbagai ide baru yang dapat menggenjot pendapatan desa, sehingga lebih meningkat. "Semua OPD wajib terbuka, dan menerima konsultasi atau ajakan kerja sama," tegasnya.

Sementara itu, Camat Sangkulirang Rahmad mengatakan, sebagai desa terisolasi, Pemdes Saka dinilai telah berhasil menangkap peluang usaha yang mempermudah akses. Apalagi awalnya permintaan yang ada untuk pelayanan penyeberangan roda empat hingga roda enam.

"Dana desa jika dimanfaatkan seperti ini akan membanggakan. Bisa mempermudah proses pengiriman barang dan digunakan anak-anak yang sekolah di sini (Sangkulirang)," singkatnya. (dq/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X