Peran Pemuda Menjaga Titik Waras Sebuah Demokrasi

- Selasa, 22 September 2020 | 17:27 WIB

Oleh:

Rahman Baidawi, SKM

Generasi Muda Paser

 

 

Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di berbagai daerah di Indonesia akan menjadi ajang untuk menentukan pemimpin di setiap tingkatan daerah.Kabupaten Paser pun tak luput dari Pilkada Serentak 2020 untuk memilih bupati dan wakil bupati.

 

GENERASI muda merupakan partisipan penggerak awal demokrasi. Sikap pasif kaum muda akan menjadi suatu proses pelemahan demokrasi, karena kaum muda merupakan individu yang sangat kritis dalam menganalisis regulasi dan peka akan pemimpin yang tepat untuk kemajuan negaranya.

Di sini peran pemuda akan menjadi catatan penting dalam keterlibatan penyelenggaraan pilkada, momentum Pilkada 2020 menjadi ajang nyata untuk pemuda dalam menampilkan peranan mereka secara langsung. Momen ini bisa dimanfaatkan pemuda untuk bisa terlibat nyata dalam membangkitkan gairah pilkada di tengah pandemi corona. Jangan sampai Pilkada 2020 menjadi ajang untuk mencari keuntungan semata atau apatis, seperti penyelenggaraan pemilu sebelumnya.

Melihat hal tersebut, penyelenggaraan Pilkada 2020 menjadi keharusan pemuda dalam berperan aktif untuk mempertahankan kemurnian demokrasi. Di sini pemuda bisa terlibat langsung dalam penyelenggaraan Pilkada 2020.

Peran aktif tersebut dapat direalisasikan dengan ikut menjadi penyelenggara ataupun pengawas. Pemuda bisa mengenal dunia kepemiluan dan dunia politik dengan berpartisipasi menjadi penyelenggara tingkat kecamatan (PPK), kelurahan (PPS), maupun KPPS. Dalam bagian pengawasan, pemuda bisa berkontribusi dengan menjadi pengawasan kecamatan (panwascam) ataupun tingkat kelurahan (PPL).

Pemuda juga bisa terlibat langsung dalam kegiatan kerelawanan yang melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Tidak hanya dalam penyelenggara yang diselenggarakan oleh KPU maupun Bawaslu, tetapi pemuda bisa terjun langsung ke banyak lembaga non-pemerintahan yang fokus terhadap pemilu. Singkatnya, pemuda bisa menjadi saksi, relawan pasangan calon, ataupun pemantau pemilu.

Pemuda harus berperan aktif dalam pilkada untuk mewujudkan pilkada yang sehat. Pemuda masih memiliki jiwa idealis dan bisa mengawal keberlangsungan penyelenggaraan pilkada. Keberanian dan keterbukaan sikap pemuda yang kritis bisa menjadi formula yang efektif di daerah untuk menangkal politik uang (money politics) maupun politik yang menyimpang.

Pemuda bisa menggiring opini masyarakat luas, khususnya di daerah untuk menghapus opini yang mengatakan bahwa “politik itu kotor!” Pemuda bisa membuktikan bahwa penyelenggaraan pilkada bisa dijalani dengan proses yang bersih dan sesuai keinginan masyarakat luas.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X