Masjid Terapung Baru 20 Persen, Akui Lambat, Tunggu Tiang Pancang dari Surabaya

- Selasa, 22 September 2020 | 13:49 WIB
IKON BARU: Masjid terapung di Loktuan ini akan menjadi destinasi baru wisata religi di Kota Taman.
IKON BARU: Masjid terapung di Loktuan ini akan menjadi destinasi baru wisata religi di Kota Taman.

BONTANG–Pembangunan masjid terapung di Kelurahan Loktuan terus dikebut. Hingga kini, progres pembangunan masjid tiga lantai itu mencapai 20 persen. 

Kepala Dinas Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat Kota (PUPRK) Bontang Tavip Nugroho menjelaskan, saat ini kontraktor tengah mengerjakan dak atau pelat lantai beton lantai dua dan tiga masjid. Setelah sebelumnya, mengerjakan dak lantai satu. 

“Kalau volume pengecoran dak kan butuh masa pengerasan. Tapi progres jalan terus," ujar Tavip kala disambangi di kantor sementara PUPRK Bontang, Jalan DI Panjaitan, Senin (21/9) siang. 

Dia mengatakan, progres pengerjaan yang masih 20 persen sejatinya terbilang lambat. Menurut dia, pengerjaan bisa digenjot kalau pengecoran dak lantai satu hingga tiga, disambi dengan pemancangan sisi darat masjid untuk dudukan gabion. Yang nantinya diproyeksi sebagai jembatan penghubung dari bibir pantai dan masjid. 

Pengerjaan tak bisa dicampur lantaran material berupa tiang pancang lambat tiba di Bontang. Awalnya, PUPRK mengestimasi pengiriman tiang pancang dari Surabaya, Jawa Timur, hanya butuh waktu dua pekan. Tapi karena faktor cuaca, molor hingga sebulan. "Akhir Agustus pancang baru tiba. Ada 200-an yang didatangkan," ungkap Tavip. 

Ditegaskan, Dinas PUPRK Bontang mengupayakan pembangunan masjid progresnya digenjot. Hal-hal yang dapat memengaruhi pembangunan, sebisa mungkin dihindari. Sebabnya sebelum pengerjaan bagian tertentu di masjid dimulai, material sudah harus siap duluan. Lambatnya tiang pancang tiba menjadi pelajaran. 

"Sekarang harus ready duluan materialnya. Jadi kalau sudah siap dikerjakan, semua sudah siap," ujarnya. Dia juga menekankan, lantaran masjid dibangun di atas permukaan laut, maka tak boleh tergesa dan mesti lebih hati-hati. Tahapan pengerjaan dimulai dari dasar, hingga kemudian kubah masjid.  

"Harus vertikal pengerjaan. Memang agak lambat tapi kami kerja keras supaya progres terus digejot," pungkasnya. Pembangunan masjid terapung dianggarkan senilai Rp 28,4 miliar. Masjid tiga lantai yang diproyeksi sebagai ikon wisata religi di Bontang itu dikerjakan PT Pubagot Jaya Abadi. (fit/kpg/edw/rdh/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X