Memupuk Semangat Petani

- Selasa, 22 September 2020 | 13:24 WIB
Hadi Mulyadi
Hadi Mulyadi

SAMARINDA- Kinerja petani ikut mengalami kemunduran di masa pandemi corona. Nilai tukar petani (NTP) Kaltim pada triwulan II 2020 dengan menggunakan tahun dasar terbaru, tercatat sebesar 108,37 atau mengalami penurunan dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 113,36. Pemprov Kaltim berharap petani juga bisa bangkit setelah pandemi seiring kebijakan new normal.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, penurunan NTP Kaltim disebabkan oleh penurunan NTP pada sektor tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura seiring dengan pelemahan daya beli masyarakat pada masa pandemi Covid-19 serta tren penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi berharap, para petani di Kaltim tetap bersemangat mengolah dan mengelola usaha taninya. Sebab, rendahnya NTP pada sektor tanaman pangan mengindikasikan masih rendahnya efisiensi sektor pertanian terutama dari sisi distribusi, yang memiliki rantai panjang dan akses masuk pasar yang terbatas bagi produsen.

“Tapi, saat ini petani sudah bisa memanen padi di tengah pandemi. Meskipun di tengah perekonomian yang buruk dan ekspor-impor yang melambat, setidaknya petani harus tetap bersemangat menanam,” jelasnya, Senin (21/9).

Hadi menjelaskan, kinerja petani ini sangat penting untuk kelangsungan stok pangan masyarakat. Sehingga petani harus tetap bersemangat dalam kondisi apapun. Saat ini, kinerjanya sudah mulai bangkit, dilihat dari panen raya yang diikutinya beberapa waktu lalu. Seiring kebijakan new normal, petani diharapkan bisa bangkit.

“Saya berterima kasih kepada para petani yang di tengah pandemi tetap bekerja memakmurkan bangsa, untuk tetap memenuhi kebutuhan pangan kita,” tuturnya.

Kinerja para petani memang sempat menurun saat pandemi, sehingga NTP pangan mengalami penurunan. Sementara itu, penurunan yang lebih dalam tertahan oleh NTP pada sektor perikanan dan peternakan yang mengalami perbaikan. Peningkatan NTP pada sub-lapangan sektor perikanan tercatat sebesar 103,20 dan sub-lapangan sektor peternakan tercatat sebesar 100,64.

Ini dipengaruhi kuatnya posisi produsen sebagai pemasok dalam distribusi komoditas hasil perikanan dan peternakan, sementara pada saat yang sama demand di Kaltim cukup tinggi. “Tapi untuk kinerja para petani saat ini sudah mulai bangkit, terbukti beberapa tempat melakukan panen raya,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X