Wuling Tetap Optimistis, Target Jual Diturunkan Hanya 170 Unit

- Selasa, 22 September 2020 | 13:21 WIB

BALIKPAPAN- Meski menjadi pendatang baru di pasar otomotif Bumi Etam, produsen otomotif asal Tiongkok, Wuling Motors tetap optimistis bisa mencetak kinerja positif sepanjang tahun ini. Hadirnya produk baru, seperti Cortez CT Type S menjadi senjata untuk memenangi persaingan.

Diketahui, sejak Maret 2020, penjualan kendaraan roda empat merasakan penurunan dari tahun sebelumnya. Hal itu juga dirasakan Wuling Motors. Branch Manager PT Arista Jaya Lestari Wuling Motors Balikpapan, Richard Sangto Swastika mengatakan, penjualan kendaraannya pada semester I 2020 mengalami penurunan 60 persen dibandingkan dalam kondisi normal.

“Karena Covid-19 ini semua pasti berat. Tak dapat dimungkiri semua sektor turun. Dalam kondisi normal, kami mampu menjual 25 unit dalam sebulan. Sekarang kondisinya hanya 8-10 unit,” jelas Richard, Senin (21/9).

Penurunan penjualan mulai dirasakan pada Maret dan April 2020. Karena saat itu wabah corona masuk ke Indonesia. Kemudian dua bulan terakhir, perlahan mulai bergerak. Tetapi belum signifikan. Meski demikian, pihaknya meyakini otomotif perlahan akan bergerak tumbuh seiring penerapan berbagai langkah dan strategi.

“Saat ini optimistis. Pastinya lebih baik. Kita antisipasi perkiraannya sampai akhir tahun. Positif saja dengan aktivitas yang dilakukan. Meski ruang gerak terbatas,” ujarnya.

Dalam kondisi pandemi, Wuling di Balikpapan menargetkan penjualan 170 unit. Jumlah itu jauh dari kondisi normal. Pada kondisi normal pihaknya menargetkan penjualan 300 unit dalam setahun. “Tapi karena pandemi sekitar 170 unit. Yang terpenting adalah mengejar market share,” katanya.

Richard menargetkan tahun ini market share Wuling bisa mencapai 5 persen untuk wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). “Saat ini baru di angka 4 persen,” tandasnya. Untuk mendongkrak penjualan di masa pandemi, ada beberapa strategi yang harus disusun ulang. Karena otomatis mengubah sistem pemasaran.

Agar segmen yang disasar dapat tercapai. Salah satu strateginya menggencarkan pemasaran di platform digital. “Sebenarnya metode digital ini sudah lama ada sejak Wuling berdiri. Tapi kini lebih dimasifkan. Karena mau pameran juga terbatas. Sehingga sistem online lebih kencang. Seperti pemanfaatan media sosial, virtual gathering dan lainnya,” terang Richard.

Ia mengakui sejak sebulan terakhir memanfaatkan promosi melalui digital belum bergerak signifikan. Karena konsumen juga masih melihat situasi pasar. “Kecuali orang yang betul-betul butuh kendaraan untuk operasional. Tetapi untuk penambahan unit mungkin mereka (konsumen) menahan dulu,” ujarnya.

Strategi lain selain memanfaatkan fasilitas digital yaitu pelayanan yang maksimal dari servis kendaraan hingga promo penjualan. Pegawai Wuling datang ke rumah konsumen untuk menyervis kendaraan. Richard optimistis. Dalam kondisi pandemi mampu mengejar target penjualan sampai akhir tahun.

Apalagi baru-baru ini varian MPV terbaru dari Wuling hadir untuk bersaing dengan kompetitor. Peluncuran produk terbarunya, Cortez CT Type S dinilainya dapat menjawab kebutuhan kendaraan MPV bagi keluarga. Juga untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. “Karena kami melihat masyarakat ada kebutuhan. Dari situ yakin masih ada peluang,” pungkasnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X