Kylian Mbappe datang, Paris Saint-Germain (PSG) kembali garang. Seperti itulah yang dapat disimpulkan dari laga pertama Mbappe bersama PSG musim ini. Setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, Mbappe kembali menjadi tumpuan entraineur PSG Thomas Tuchel. Mbappe pun langsung jadi kelinci percobaan Tuchel.
Hal itu terjadi saat PSG menghadapi tuan rumah OGC Nice di Allianz Riviera Minggu lalu (20/9). Mbappe mendapat peran sebagai second striker dalam formasi 4-4-2. Striker berjuluk Donatello itu menjadi pendamping Mauro Icardi.
Pilihan strategi Tuchel terbayar dengan Les Parisiens –sebutan PSG– menang tiga gol tanpa balas dan Mbappe jadi pencetak gol pembuka tujuh menit sebelum turun minum. ”Aku sangat menyukai Mbappe bermain sebagai second striker,’’ ungkap Tuchel di laman resmi klub.
Peran sebagai second striker itu tidak berubah ketika PSG berganti formasi reguler 4-3-3. ”Kiki (panggilan Mbappe di PSG, Red) lebih suka melebar ke kiri karena Mauro (Icardi) berada di kotak penalti. Aku melihat dia (Mbappe) nyaman,’’ sambung Tuchel.
Tuchel mengakui posisi terbaik Mbappe memang bukan di nomor 9. Masalahnya, ketika PSG bermain dengan Neymar Jr, Mbappe terpaksa menjadi penyerang tengah dan diapit oleh Neymar di kiri dan Angel Di Maria di kanan.
Kemarin Neymar tidak bisa bermain karena menjalani sanksi larangan tampil untuk kali kedua akibat kartu merah kontra Olympique Marseille (13/9). Karena itulah Tuchel mencari opsi lain.
Kepada PSG TV, Mbappe tidak peduli dengan peran apa pun yang diberikan Tuchel. Striker 21 tahun itu hanya ingin menikmati momen pertamanya kembali ke rekan setim setelah lebih dari dua pekan diisolasi. (ren/c17/dns)