PROKAL.CO,
BALIKPAPAN- PT Pertamina EP (PEP), sebagai anak perusahaan PT Pertamina terus berupaya memenuhi target pencapaian produksi migas sesuai ketetapan pemerintah. Salah satu upayanya melalui percepatan penemuan cadangan baru di Area Eksplorasi Kalimantan.
VP Exploration Planning & Operation Pertamina EP Novy Hendri, menyampaikan Pertamina EP melakukan Strategi Growth Resource to Production Ratio, yaitu cara untuk meningkatkan rasio antara minyak atau gas yang diproduksikan dengan temuan cadangan yang baru.
"Secara hitungan, apabila memproduksi 1 MMBOE, minimal harus menemukan cadangan dengan volume 3 MMBOE. Agar Pertamina EP dapat tumbuh maka diperlukan dua sampai tiga kali penemuan cadangan migas dibandingkan produksi migas," ujar Novy dalam keterangan resmi yang diterima Kaltim Post, Minggu (20/9).
Dalam melaksanakan strategi ini, PT Pertamina EP melakukan survei seismik 2D Sangatta Batu Utak dan survei Seismik 2D Tanjung Barat. Survei seismik 2D Sangatta Batu Utak sepanjang 963 km ini terletak di Blok Sangatta Batu Utak, Kalimantan Timur. Sementara, Seismik 2D Tanjung Barat sepanjang 923 km ini terletak di Blok Tanjung Raya I, meliputi 2 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Novy mengungkapkan, survei Seismik 2D Sangatta Batu Utak dilakukan untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon pada lapisan batuan berumur Paleogene sebagai "New Potential Play" di sebelah barat laut Lapangan Sangatta. Sementara itu, survei seismik 2D Tanjung Barat dilakukan untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon pada Formasi Tanjung, Berai dan Warukin.
Survei 2D Tanjung Barat ini diharapkan dapat membuka peluang eksplorasi di area yang baru, yaitu Area Tanjung Barat. Kedua program survei seismik ini ditargetkan dapat diselesaikan pada kuartal kedua tahun 2021 dengan target akuisisi data seismik pada RKAP tahun 2020 sepanjang 690 km.