Tunggu Status Zona Kuning Balikpapan, Bioskop hingga THM Bisa Operasi

- Minggu, 20 September 2020 | 09:29 WIB
LAMPU HIJAU: Simulasi beroperasinya kembali bioskop XXI di BSB, beberapa hari lalu. Jika perkembangan epidemiologi aman, bioskop dan THM bisa buka kembali.
LAMPU HIJAU: Simulasi beroperasinya kembali bioskop XXI di BSB, beberapa hari lalu. Jika perkembangan epidemiologi aman, bioskop dan THM bisa buka kembali.

Keputusan buka bioskop hingga THM tak bisa segera karena masih melihat dan menyesuaikan kondisi. Tepatnya menunggu tingkat perkembangan epidemiologi yang aman.

 

BALIKPAPAN – Beberapa waktu lalu, Gugus Tugas Covid-19 telah melakukan simulasi operasional bioskop. Kegiatan ini memastikan apa saja protokol kesehatan yang harus diperhatikan agar bioskop tetap bisa buka di tengah pandemi. Meski hingga kini belum ada keputusan kapan bioskop bisa kembali beroperasi.

Kepala Satpol PP Zulkifli menuturkan, saat ini Gugus Tugas Covid-19 sedang melakukan evaluasi kapan fasilitas publik dapat dibuka kembali. Di antaranya, tempat hiburan malam (THM), bioskop, sampai hiburan anak. “Jika memang kondisi sudah membaik, bisa kami buka segera,” tuturnya.

Dia menjelaskan, keputusan ini tidak bisa segera karena masih melihat dan menyesuaikan kondisi. Tepatnya menunggu situasi atau tingkat perkembangan epidemiologi yang aman. Artinya melihat potensi penyebaran Covid-19 di Kota Minyak. Mengingat hingga kini, Balikpapan masih berstatus zona merah.

“Sebenarnya kita nunggu status lebih ringan. Kalau sudah zona kuning, bisa lebih aman untuk operasional kembali,” sebutnya. Namun, dia optimistis kondisi akan membaik. Apalagi beberapa hari terakhir sudah terjadi penurunan kasus, jumlahnya di bawah 50 kasus per hari.

“Semoga ada tanda hasil yang baik dari kerja sama kita selama ini. Efek dari kebijakan yang ada,” tuturnya. Baik kebijakan Perwali Nomor 23 Tahun 2020 tentang protokol kesehatan hingga pembatasan jam malam. Zulkifli menuturkan, sebelumnya sempat terjadi lonjakan kasus hingga 340 persen.

Itu terjadi dalam kurun waktu awal Juli hingga Agustus. Kini memasuki pekan ketiga penerapan perwali dan penegakan hukum, mulai terlihat penurunan kasus. Bahkan rata-rata penurunan sudah lebih dari 200 persen. “Artinya masih di bawah 100 persen lagi kasus positif, jadi masih perlu digarap,” imbuhnya.

Meski begitu, kabar baik karena peningkatan kasus tidak setajam Juli dan Agustus. Semua tidak terlepas dari berbagai pengetatan. Termasuk kesadaran masyarakat untuk taat menggunakan masker. Dia berharap kondisi bisa segera membaik. “Kami melakukan razia terus secara rutin, ada penurunan pelanggaran,” pungkasnya. (gel/ms/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X