TANA PASER – Jembatan gantung di Desa Pepara, Kecamatan Tanah Grogot, yang ambruk pekan lalu, segera dibangun. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU) Paser sedang menyusun anggaran yang diperlukan.
Jika dibangun ulang menggunakan konstruksi baja, jembatan yang terhubung ke Desa Pabencengan, Kecamatan Paser Belengkong itu diperkirakan memerlukan anggaran sekira Rp 40 miliar. Sementara jika dibangun ulang dengan konstruksi awal yaitu berbahan ulin, menelan biaya Rp 10 miliar.
"Tim kami tengah mempelajari dulu akan dibangun seperti apa jembatan ini," kata Kepala Dinas PU Paser Hasanuddin. “Memang lebih baik dibangun ulang dengan konstruksi baja seperti jembatan di Pulau Rantau," tambahnya.
Hanya, saat ini Dinas PU masih fokus untuk melakukan pembersihan puing-puing jembatan yang ambruk. Sebab, dijejali warga saat menonton lomba balap perahu ketinting di sepanjang Sungai Seratai. “Jadi, lalu lintas perahu warga sekitar bisa lancar,” katanya.
Ketua Komisi III DPRD Paser Edwin Santoso yang turun langsung ke lokasi setelah kejadian mengatakan, kondisi ini bisa menghambat aktivitas para nelayan sekitar. Dia meminta dinas terkait segera menangani. "Kalau bisa, seluruh jembatan gantung di Paser segera dilakukan perawatan dan perbaikan. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang," ujar Edwin.
Karena kondisinya sudah tua, dibangun sejak 1990-an, jembatan gantung itu ambruk saat puluhan warga berdiri di atas jembatan sepanjang 120 meter dan lebar 3 meter tersebut.
Ada sekitar 50 warga yang berdiri saat jembatan ambruk. Selama dua hari, ada lomba balap perahu ketinting di lokasi tersebut. Akibat kejadian ini, banyak warga menjadi korban luka ringan. Termasuk anak-anak. (jib/ind/k16)
