SAMARINDA–Jalan rusak atau berlubang di tengah kota mungkin jadi hal biasa bagi warga Samarinda. Apalagi jalan di pinggiran kota, masih banyak yang jauh dari harapan. Perbaikan yang dilakukan tak maksimal, akhirnya jalan kembali rusak. Kondisi itulah yang akan diperbaiki pasangan Zairin-Sarwono kalau takdir Allah menghendaki menjadi pemimpin Samarinda periode 2021–2026.
Tiga periode menjadi anggota DPRD Samarinda, Sarwono mengaku sangat paham dengan kondisi Samarinda saat ini. Tak sulit sulit sebenarnya membuat jalan jelek tersebut menjadi mulus. Tak perlu menunggu setahun baru jalan tersebut mulus. Anggaran perbaikan jalan bisa dianggarkan untuk satu tahun. Tinggal diperhitungkan memerlukan anggaran berapa banyak, penggunaan dikawal dan sesuai penggunaan.
“Seperti jalan berlubang di pusat kota, tinggal dinas terkait membentuk tim yang tugasnya memastikan tak ada jalan berlubang. Susun anggaran berapa yang diperlukan untuk perbaikan tersebut, saya kira tidak besar. Terpenting sekarang, kepedulian dan kecepatan mengatasi persoalan di lapangan. Jangan dibiarkan berlarut-larut dan menimbulkan anggapan bahwa belum masuk Samarinda kalau jalan tidak berlubang,” ujar Sarwono kepada Kaltim Post.
Menurut dia, anggapan tersebut harus dihilangkan, jadikan Samarinda ini benar-benar layak menjadi ibu kota Samarinda. Bikin jalan yang berkualitas. Jangan sampai perbaikan hanya bertahan tiga bulan, sisanya harus menunggu delapan bulan lagi untuk perbaikan. Kalau berada di kawasan banjir, pengecoran harus dilakukan. Kualitas jalan harus seimbang dengan kendaraan yang melintasi. Kalau dilewati truk, buat jalan kelas tersebut sesuai beban diterima.
Dia menyebut, jalan di pinggiran kota juga memerlukan perhatian serius. Seperti jalan tembus Makroman dari SMP 17 Samarinda, perlu pengecoran. Bertahun-tahun jalan tersebut rusak tanpa ada upaya perbaikan. Padahal, jalan tersebut bisa jadi jalur alternatif menuju Anggana dan Kutai Lama. “Sebagian kecil Jalan Sultan Alimuddin juga ada yang rusak bertahun-tahun, tak nyaman dilewati. Begitu juga di Kawasan Samarinda Seberang ada beberapa ruas jalan memerlukan perhatian,” kata mantan wartawan tersebut.
Tidak sulit sebenarnya memperbaiki jalan berlubang tersebut. Namun, lanjut dia, memerlukan kepedulian dinas terkait dan pemimpin Samarinda. Tanpa hal tersebut, akhirnya menjadi hal biasa. Ini yang harus dihindari. Ada banyak kasus kecelakaan terjadi karena kondisi jalan rusak, bahkan menimbulkan korban jiwa. Apalagi dari sisi UU Lalu Lintas No 22 tentang Angkutan Jalan sudah diamanahkan, jalan mulus menjadi tugas negara. (adv/waz/k8)