BALIKPAPAN–Liga 2 dipastikan berlanjut 17 Oktober. Namun, kelanjutan kompetisi musim ini dipastikan berbeda 180 derajat ketika awal dimulakan. Pembedanya adalah pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Lantaran berlangsung di tengah pandemi, penerapan protokol kesehatan jadi perhatian utama operator kompetisi. Rabu (16/9), seluruh dokter kontestan Liga 1 dan Liga 2, termasuk dokter tim Persiba dr Rudy Manggasa berkesempatan mengikuti webinar medical workshop yang digelar PSSI.
Rudy mengatakan, poin utama medical workshop tersebut adalah bagaimana seluruh tim menjalankan protokol kesehatan selama berlangsungnya kompetisi. Tak hanya saat pertandingan, penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan sejak latihan, di dalam bus juga di penginapan. “Protokol kesehatannya sangat ketat, setiap aktivitas pemain harus mengikuti protokol yang sudah ditetapkan,” kata Rudy.
Dia menambahkan, protokol yang selama ini diterapkan di Persiba sejatinya tak jauh beda dengan apa yang dibahas dalam medical workshop kemarin. “Memang protokolnya nyaris sama, tapi tetap akan kami susun dan sampaikan ke pemain sesuai yang diinginkan oleh PSSI,” terang dia.
Lantas bagaimana jika saat berlangsungnya kompetisi ada pemain yang terpapar Covid-19? Rudy menyebut jika yang terpapar satu pemain, kompetisi bakal tetap lanjut. “Kalau ada kejadian luar biasa, di mana banyak pemain yang terpapar maka nanti ada pembahasan lebih lanjut soal nasib kompetisi,” terang dia.
Soal tes usap alias swab test, PSSI yang bakal menanggung semua biaya. Tes bakal dilakukan dua minggu sekali selama kompetisi berlangsung. (hul/ndy/k8)