SAMARINDA–Warga yang bermukim di kawasan RT 26 dan 27, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, rupanya telah bersiap untuk hengkang dari permukiman tersebut. Mereka memilih ikut dan mendukung program revitalisasi bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Tidak sedikit yang kini telah bersiap untuk mencari hunian baru.
Ketua RT 26 Darsam menerangkan, tengah mendata warganya dengan mengumpulkan fotokopi KTP-el dan kartu keluarga (KK). Dokumen itu sebagai dasar Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Samarinda membuat undangan sosialisasi yang rencananya dilaksanakan pekan keempat September. "Sambil berkomunikasi untuk memastikan siapa pemilik bangunan. Karena tidak sedikit yang tinggal hanya keluarga dari pemilik terdahulu, atau sekadar mengontrak," ucapnya, (17/9). Sejatinya, warga menyadari tinggal di lahan pemerintah.
Berdasarkan pembicaraan dengan warga dan RT 27, mereka meminta pemerintah untuk bisa memberikan kebijakan mencarikan tanah, agar bisa mencicil dengan uang dari dana kerahiman yang bakal diberikan. "Kami yang tinggal di sini sudah seperti keluarga, rumah satu dan yang lain sangat dekat. Makanya kalau memang dipindahkan berharap bisa ke tempat baru bersama. Agar bisa mengembangkan wilayah tersebut juga," harapnya.
Saat ini, Disperkim menyusun jadwal persiapan hingga eksekusi pembongkaran dua RT tersebut, termasuk di wilayah sungai mati di Kelurahan Temindung Permai, yang juga ditargetkan penyelesaian dampak sosial rampung hingga akhir tahun. "Kami tengah mengajukan jadwal yang sudah disusun untuk disetujui Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin sebagai ketua tim terpadu penanganan dampak sosial warga bantaran SKM Segmen Pasar Segiri," singkatnya Kabid Kawasan Permukiman Disperkim Samarinda Joko Karyono, beberapa waktu lalu. (dns/dra/k8)