Sering Beri Pelatihan, Ajak Berdaya Saing

- Kamis, 17 September 2020 | 14:05 WIB
Ulik Chodratillah
Ulik Chodratillah

SETAHUN setelah usahanya berdiri, Ulik Chodratillah diminta menjadi mentor. Digandeng oleh salah satu brand make-up. “Jadi waktu itu diminta ngajarin 10 orang cara bikin bunga kain itu. Eh setelahnya malah semangat untuk bikin pelatihan mandiri,” ujar Ulik.

Semenjak saat itu, dia pun mengadakan beberapa kali workshop atau pelatihan. Benar-benar diajari dari awal. Alat dan bahan pun disiapkan. Belajar dari pengalaman yang cukup kewalahan mengajari, Ulik menyiapkan buku panduan.

“Jadi datang cukup bawa badan. Kain, gunting, lem tembak disediakan dan bisa dibawa pulang,” paparnya. Sebab menurutnya pelatihan memang hanya sekali, bekal peralatan yang dibawa pulang tentu diharapkan bisa terus mengasah kemampuan peserta.

Sebagian besar yang mengikuti kelasnya adalah perempuan. Serta tentu saja mereka yang ingin membuka usaha serupa. Ulik tak takut. “Ya tujuannya juga pengin benar-benar memberi ilmu, transfer ilmu. Dari awal aku juga sudah sampaikan, kalau aku sendiri belajar autodidak, jadi mereka memaklumi,” sebutnya.

Selama perjalanan usaha, Ulik mempelajari cara membuat aneka bunga secara autodidak. “Pernah ikut beberapa pelatihan online dari luar, kayak bikin bunga dahlia. Ternyata ribet,” katanya lalu terkekeh.

Selain membuka pelatihan kolektif atau umum. Dia juga menerima privat. Sehingga ada pua beberapa orang yang secara pribadi ingin diajar secara intensif. Baik pelatihan membuat bunga atau membungkus (wrapping).

“Baru saja Minggu lalu ada yang pelatihan ke sini. Rata-rata sih sekitar Samarinda yang privat. Kalau yang pelatihan umum paling jauh Balikpapan. Sengaja ke sini untuk ikut. Terbatas sih pesertanya agar lebih efektif, paling banyak 18 orang,” ungkap Ulik.

Bahkan dia pernah mengadakan pelatihan di Yogyakarta. Saat itu ada acara keluarga. Seminggu dia habiskan di Kota Pelajar tersebut. Terbesit untuk mengadakan pelatihan di sana. Saat membuka polling di akun Instagram, ternyata banyak yang berminat.

“Dibantu teman, dia yang sediakan tempat. Dan akhirnya berjalan pelatihannya,” sebut Ulik. Selama pandemi, menyiasati agar bisnisnya tetap berjalan, dia pun melirik pelatihan online.

Awalnya sempat ragu, ternyata antusias cukup tinggi. Pendaftarnya mulai Aceh, Jakarta, Surabaya hingga Makassar pun ada. Tema pelatihannya yakni bucket wedding. Terdiri dari enam jenis bunga yang akan dibuat.

“Target 50-an peserta, sekarang sudah 30-an. Sistemnya nanti di grup dan saya kirim video tutorial,” jelasnya. Dari sekian pelatihan yang dia buka, tak sekadar diajarkan membuat bunga. Namun bagi yang tertarik terjun dunia bisnis, dia juga memberi pelatihan menghitung biaya produksi.

“Kadang orang mikir, kenapa cuma kain tapi kok harganya lumayan. Padahal yang dijual tak hanya itu, tapi juga kreativitas dan waktu. Sejauh ini saya nyaman dengan pekerjaan seperti ini,” pungkasnya. (rdm)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X