Klaster baru bermunculan di Kota Taman. Terbaru, di Kecamatan Bontang Selatan, lima anak panti asuhan terkonfirmasi positif Covid-19.
---
BONTANG–Kasus paparan Covid-19 di Kota Taman terus melonjak. Terbaru, muncul klaster dari salah satu pondok pesantren dan panti asuhan di Kecamatan Bontang Selatan. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) dr Bahauddin membenarkan kondisi itu. Seluruh pasien merupakan anak yatim piatu di lembaga tersebut. “Jumlah pasien yang masuk klaster itu berjumlah lima anak,” kata dr Bahauddin.
Angka tersebut bertambah dua kasus pada hasil pemeriksaan yang diterima Rabu (16/9). Sehingga total klaster ini yakni tujuh. Disinggung mengenai munculnya klaster itu, ia tidak bisa memberikan informasi secara detail. Termasuk dari mana sumber penularan itu terjadi. Mengingat, tim gugus tugas masih melakukan tracing.
“Saya tidak tahu dari mana. Belum bisa jawab. Saya masih menunggu keterangan penelusuran dari tim,” ucapnya.
Sebelumnya, 25 orang telah menjalani pemeriksaan rapid. Perinciannya, 21 santri dan empat pengasuh. Dari angka itu 9 menunjukkan hasilnya reaktif. Selanjutnya dilakukan swab PCR. Hasilnya tujuh anak terkonfirmasi positif. “Yang negatif tidak ada masalah (tidak ada pemeriksaan lebih lanjut),” tutur dia.
Selanjutnya, tujuh pasien yang positif menjalani proses isolasi mandiri. Pasalnya, seluruhnya masuk klasifikasi orang tanpa gejala (OTG). Berdasarkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid Kemenkes Revisi kelima, kasus tanpa gejala atau bergejala ringan dapat menyelesaikan proses isolasi selama 10 hari. Sejak ditetapkan terkonfirmasi.
“Tentunya jika tidak ada keluhan yang dirasakan saat proses itu,” terangnya. Sementara itu, tujuh kasus baru belum dapat diketahui masuk klaster mana. Jika mengacu pada sajian infografis yang dikeluarkan oleh Diskes, sebaran penambahan kasus terjadi di lima kelurahan. Meliputi Api-Api, Kanaan, Satimpo, Bontang Kuala, dan Bontang Lestari.
Untuk diketahui, total pasien terkonfirmasi positif hingga Rabu (16/9) mencapai 394 kasus. Sebanyak 313 pasien dinyatakan OTG sedangkan 81 kasus disertai dengan gejala. Dari angka itu, 19 pasien menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.
Sementara itu, yang melakukan proses isolasi mandiri berjumlah 109 atau turun 12 kasus dari data sebelumnya. Adapun yang telah menyelesaikan proses isolasi yakni 259 pasien. Mengalami penambahan sejumlah 52.
Angka suspect tidak mengalami perubahan. Tetap 240. Sembilan menjalani isolasi mandiri sedangkan sembilan kasus mendapatkan perawatan. Sebanyak 222 kasus dinyatakan dikeluarkan dari klasifikasi tersebut atau discarded. (*/ak/rdh/k8)