Peringatan HKAN 2020 di Kota Taman, Setiap Undangan Wajib Bawa Hasil Rapid Test

- Kamis, 17 September 2020 | 13:45 WIB
TERTIB: Pelaksanaan peringatan HKAN 2020 di Bontang sejak Senin (14/9). Kemarin, Gubernur Kaltim Isran Noor menghadiri kegiatan dan mengingatkan status zona merah untuk Kota Taman.
TERTIB: Pelaksanaan peringatan HKAN 2020 di Bontang sejak Senin (14/9). Kemarin, Gubernur Kaltim Isran Noor menghadiri kegiatan dan mengingatkan status zona merah untuk Kota Taman.

BONTANG–Gubernur Kaltim Isran Noor hadir saat peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2020 di Bontang. Di hadapan ratusan undangan di dalam tenda besar tempat berlangsungnya acara, Isran kembali mengingatkan soal mematuhi protokol kesehatan. Mencuci tangan. Menggunakan masker. Dan jauhi kerumunan. 

Kata dia, perkembangan Covid-19 di Kaltim cukup fluktuatif. Beberapa kali angka kasus melonjak drastis. Tapi ikut dibarengi dengan angka kesembuhan. Dan beberapa kota yang mulai zona merah. “Bontang termasuk zona merah,” kata Isran.  

Undangan itu datang dari berbagai daerah memang datang ke Kota Taman. Setidaknya sejak Senin (14/9) lalu. Mereka merupakan delegasi Taman Nasional dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) se-Indonesia. Datang juga Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. 

Pantauan awak media, di venue utama di Bontang Mangrove Park seluruh rangkaian kegiatan terbilang rapi. Panitia cukup sering mengingatkan undangan patuh protokol. Itu sudah dimulai ketika peserta dijemput menggunakan mini bus. Per bangku hanya untuk dua orang. Tanda pengenal berstempel, masker, dan pelindung wajah pun wajib dipakai. 

Tiba di pelataran, peserta diwajibkan cuci tangan. Kemudian disemprot cairan disinfektan. Setelahnya baru masuk ke tenda utama. Adapun di lokasi utama acara, terdapat 447 kursi disediakan. Jarak antar-kursi sekitar 1 meter. Panitia, melalui master of ceremony (MC), cukup sering mengingatkan undangan agar tak melepas masker dan pelindung wajah selama kegiatan berlangsung. Meski faktanya, peserta memang disiplin pakai masker tapi tidak untuk pelindung wajah.  

Di sisi lain untuk jaga jarak terlalu sulit. Di luar tenda, kerumunan pun tak bisa dilepaskan. Peserta dalam jumlah 5–10 orang duduk memenuhi gazebo atau tempat duduk panjang. 

Dikatakan Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Nur Patria, setiap undangan harus membawa hasil rapid antigen. “Kami menolak kedatangan undangan yang reaktif,” tegasnya. (kpg/edw/rdh/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X