BALIKPAPAN – Puluhan warga menggelar unjuk rasa di depan Pintu Gerbang Tol Manggar terkait dampak proyek pembangunan jalan tol tersebut. Puluhan warga yang menggelar aksi unjuk rasa tersebut berasal dari RT 34, 62, 63 dan 32 yang bermukim di sekitar jalan masuk menuju Pintu Gerbang Tol Manggar. Agus Subiatno, Ketua RT 34, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur yang hadir dalam unjuk rasa mengatakan, warga meminta agar pengelola proyek jalan tol bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.
Ia menjelaskan, akibat pembangunan jalan tol tersebut, sekitar seribu rumah milik warga yang tersebar di empat RT selalu terendam banjir. Kondisi ini sudah diderita warga kurang lebih selama empat tahun sejak dimulainya proyek pembangunan jalan tol sesion 5, yang menghubungkan dari Pintu Tol Manggar menuju Kilometer 13.
“Sudah empat tahun kami kebanjiran, sekarang malah lebih parah lumpur masuk ke rumah warga,” katanya ketika diwawancarai wartawan di lokasi unjuk rasa, Rabu (16/9). Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud yang hadir menemui pengunjuk rasa mengatakan, pihaknya telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang mengkaji kondisi drainase yang ada, apakah mencukupi untuk mengatasi masalah banjir yang terjadi.
Hasil kajian tersebut kemudian akan dimasukan sebagai salah satu usulan dari Pemerintah Kota Balikpapan kepada Pemerintah Provinsi Kaltim, sehingga proyek penanggulangan banjir di kawasan tersebut dapat segera ditangani.
“Karena ini ranahnya dari Provinsi, mudah-mudahan kita bisa antisipasi karena mereka sudah kebanjiran sekitar 4 tahun. Dan saat ini kami sedang melihat bagaimana drainase yang sudah dibuat oleh pihak pengelola jalan tol, apakah ini sudah sesuai untuk mengurangi dampak banjir yang ditimbulkan, dan saya juga sudah memerintahkan Kepala Dinas PU untuk membuat kajian yang akan diusulkan kepada pemerintah provinsi, syukur-syukur anggaran tersebut dapat dianggarkan dalam pelaksanaan APBD Perubahan tahun ini,” ungkapnya.(MAULANA/ KFPM)
