Tenaga Kesehatan Masih Kurang, Nakes Tetap Sungguh-Sungguh dan Tulus Melayani

- Rabu, 16 September 2020 | 12:22 WIB
BERUSAHA KERAS: Tenaga kesehatan yang khusus menangani pasien Covid-19 terus berusaha memberikan pelayanan bagi pasien terkonfirmasi.
BERUSAHA KERAS: Tenaga kesehatan yang khusus menangani pasien Covid-19 terus berusaha memberikan pelayanan bagi pasien terkonfirmasi.

Mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap bagi tenaga kesehatan (nakes), tentu bukan perkara mudah. Berjam-jam mengenakannya tentu butuh tenaga ekstra dan mental yang kuat. Di tengah serangan wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), lelah dan jenuh menggelayut di benak para nakes.

 

SAMARINDA–Hampir enam bulan sudah virus corona yang melanda ratusan negara, termasuk Indonesia, ikut menyebar di Samarinda. Imbasnya, beberapa tenaga kesehatan ikut berguguran. Pandemi yang tak berhenti, membuat kejenuhan berkepanjangan bagi para nakes.

Kepala Instalasi Humas dan PKRS RSUD AW Sjahranie dr Arysia Andhina menyebut, kondisi nakes saat ini yang jenuh dan lelah diamininya.Untuk nakes yang menangani pasien Covid-19 masih kurang, dan solusi yang bisa dilakukan adalah memobilisasi nakes yang ada,” ujarnya, (15/9).

Namun, pihaknya mengapresiasi dokter penanggung jawab pasien (DPJP) yang sungguh-sungguh dan tulus melayani pasien Covid-19. “Mereka kan juga punya keluarga yang memerlukan perhatian, di sisi lain ada pasien yang memerlukan perawatan mereka. Ketika mereka memeriksa pasien risiko tertular pasti ada,” jelas dokter penyuka film serial drama Korea. Mereka menyadari risiko yang berdampak kepada keluarga, dengan tidak bertemu anggota keluarga.

“Menghadapi risiko dikucilkan dan dijauhi, tapi tulus merawat pasien. Termasuk libur hari raya, mereka tetap melakukan tugas,” tegas dokter yang akrab disapa Sisi itu.

Ditemui terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda dr Ismed Kosasih yang dikonfirmasi mengklaim, nakes jumlahnya masih mencukupi. “Dari kapasitas ruangan juga masih cukup. Dari 190 tempat tidur yang disediakan, baru terisi 140. Artinya kan masih cukup,” ungkapnya. Dia menilai, testing dan tracing yang dilakukan tim surveilans dan Diskes Samarinda untuk berupaya menekan laju penyebaran virus. Untuk memperoleh gejala ringan. Selama empat hari terakhir, laporan pasien sembuh lebih dari yang terkonfirmasi positif. “Artinya hasil tim surveilans dari kecamatan dan dinas menemukan pasien bergejala ringan. Jadi kan enggak perlu dirawat,” sambungnya.

Ismed menyebut, polymerase chain reaction (PCR) sekarang keluarnya lambat. “Semisal swab test hari ini, hasilnya tujuh hari ke depan. Jumlah kasus itu tidak bisa dihindari. Zona hijau, kuning, atau oranye bukan jaminan. Saya bisa aja menghentikan tim surveilans bekerja, kasus pasti terlihat turun, tapi kan enggak begitu,” ungkapnya. Kemarin, bersama beberapa perwakilan rumah sakit, dia mengadakan pertemuan khusus. “Rumah sakit masih mampu menampung pasien, apalagi ada peningkatan kapasitas ruangan pasien isolasi,” jelasnya.

RSUD Moeis menyiapkan ruangan, RS Dirgahayu menambah kamar isolasi. SMC awal bulan sudah menjadi 30 kamar isolasi. “Insyaallah bisa tertangani, jadi kami sudah menyiapkan langkah antisipasi sebenarnya,” tegas dia. (dra2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X