Pekan Depan Sosialisasi Titik Selanjutnya

- Rabu, 16 September 2020 | 12:22 WIB
PANTAU: Boy Leonardo (kedua kanan) menerima keluhan warga RT 28 dalam kegiatan pemeriksaan lapangan. DENNY SAPUTRA/KP
PANTAU: Boy Leonardo (kedua kanan) menerima keluhan warga RT 28 dalam kegiatan pemeriksaan lapangan. DENNY SAPUTRA/KP

SAMARINDA–Mendekati akhir penyelesaian dampak sosial warga RT 28, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Samarinda tengah menyusun jadwal bagi dua RT selanjutnya, termasuk di kawasan sungai mati Kelurahan Temindung Permai.

Kepala Disperkim Samarinda Dadang Airlangga menjelaskan, sesuai target hingga akhir tahun, dua kawasan itu harus selesai dari persoalan sosial. Sehingga pekerjaan bisa dilanjutkan tim dari Dinas PUPR Kaltim atau Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, berupa pengerukan atau penurapan. "Pekerjaan itu diharapkan berjalan simultan. Targetnya menjadikan SKM sebagai pengendali banjir, sumber air baku dan wisata buatan," ucapnya, Selasa (15/9).

Khusus untuk segmen Pasar Segiri meliputi RT 26 dan 27, pihaknya tengah menyusun jadwal. Saat ini masih diajukan ke Pemkot Samarinda untuk disetujui. "Kami belajar dari RT 28 yang pembongkaran molor. Salah satunya, mempercepat jadwal sosialisasi ke masyarakat dan mengedepankan pendekatan. Pekan depan diharapkan tim sudah turun ke lapangan untuk sosialisasi," ungkapnya.

Dia menambahkan, peran penting akan diemban tim satuan tugas (satgas) terdiri dari unsur teknis baik dari kecamatan, kelurahan, ketua RT, dan OPD terkait seperti Disperkim, DLH, Dinas Pertanahan, Satpol PP dan lainnya. Nantinya hasil penilaian dari tim appraisal akan dipajang ke masyarakat dan diberikan masa sanggah. "Jika tidak sesuai boleh tidak setuju dengan menyertakan alasan. Aturannya tertuang di Permen ATR Nomor 6/2020," ucapnya.

Berkas administrasi bagi 210 kepemilikan bangunan yang berdiri di bantaran SKM, tepatnya di RT 28, sudah 100 persen rampung untuk tahap pertama. Menyisakan 19 kepemilikan yang belum selesai menerima transfer dana kerahiman tahap kedua, karena berkasnya masih dalam proses. Kemarin Satpol PP Samarinda menyambangi kawasan RT 28, memastikan bahwa kawasan benar-benar bersih.

Nyatanya, di lapangan masih banyak warga yang memilih bertahan dengan mendirikan terpal sebagai atap. Saharuddin, warga sekitar, menuturkan dirinya bersama beberapa keluarga yang juga memiliki rumah sudah membongkar 100 seluruh bangunan. Tetapi hingga kemarin, dia mengaku belum menerima pembayaran.

"Sudah menepati janji untuk membongkar sendiri bangunan kami, tetapi sampai sekarang belum menerima pembayaran atas dana kerahiman itu. Bagaimana mau menyewa rumah di luar, uang tidak ada. Sementara perabotan titip ke tetangga," keluhnya.

Menanggapi keluhan, Kasi Ops dan Pengendalian Bidang Trantibum Satpol PP Samarinda Boy Leonardo Sianipar menyebut, pihaknya mengapresiasi warga yang mau membongkar sendiri. "Adanya beberapa bangunan liar yang mulai berdiri, kalau memang dari Disperkim sudah beres, kami turunkan tim kecil untuk pembersihan," singkatnya. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X