KONDISI jalan "bubur" tepat di Jalan Olah Bebaya, Kelurahan Pulau Atas, batal mulus dalam waktu dekat. Gelontoran dana dari APBN sempat mengucur. Namun, merebaknya pandemi Covid-19 turut berdampak pada proyek tersebut. Sehingga batal dikerjakan. Namun, diajukan kembali tahun depan.
Kasi Jalan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Samarinda Muhammad Farid menerangkan, kawasan tersebut masih diverifikasi pemerintah pusat. Harapannya tentu disetujui dan dianggarkan 2021 mendatang. "Jalur tersebut kami ajukan ke pusat karena jalurnya cukup panjang. Kalau mengandalkan APBD, jalur lain bisa tertunda," ucapnya.
Dia menerangkan, tahun ini, pemerintah pusat sudah menggelontorkan dana sekitar Rp 17 miliar untuk memuluskan jalan sepanjang 2,2 kilometer, dengan lebar 6 meter dalam bentuk rigid pavement (cor beton). Namun, karena pandemi mengharuskan program infrastruktur ditunda. "Dananya dari pusat tahun depan. Semoga bisa disetujui," singkatnya.
Sebelumnya, warga kawasan tersebut mengeluh kondisi akses jalan mereka yang rusak parah. Lubang besar menganga dan berubah menjadi kubangan lumpur saat hujan. Sebanyak 12 perusahaan sektor pelayaran di kawasan tak mampu berbuat banyak. Padahal akses tersebut dilintasi kendaraan operasional mereka.
Salah satunya, Jakaria (34), yang sebelumnya menceritakan telah berupaya mengajukan peningkatan jalan, baik kepada lurah maupun camat bahkan perwakilan perusahaan. Sayang belum ada hasil manis dari berbagai mediasi yang ditempuh. "Perbaikan jalan tidak ada realisasi. Warga terpaksa merasakan jalan rusak yang jika kering berdebu. Kalau hujan jadi kubangan lumpur," singkatnya. (dns/dra/k8)