ALWI Slamat dibekap cedera sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi. Pemain 23 tahun itu kemudian memilih pulang kampung ke Tulehu, Ambon. Di Tulehu, Alwi tidak didampingi tim dokter. Meski begitu, soal cedera, dia tidak khawatir. Sebab, di kampung halamannya, Alwi malah mendapat pengobatan manjur. Apa itu?
“Ada pengobatan tradisional memakai bara api,” kata pemain kelahiran 16 Desember 1996 tersebut. Alwi memang terbiasa berobat dengan bara api setiap mengalami cedera. “Sudah sering. Beberapa pemain juga sama. Seperti Abduh (Lestaluhu) dan Manahati (Lestusen),” tambah Alwi. Dia menjelaskan, pengobatan bara api cukup menyakitkan. Batu bara yang masih menyala ditempelkan ke bagian yang mengalami gangguan.
Bara api yang menyala tersebut tak terus-menerus ditempelkan. Setelah ditempelkan ke tubuh, bara api ditarik, lalu ditempelkan lagi. Begitu seterusnya. “Rasanya panas. Apalagi kalau kena bagian yang sakit, rasanya malah lebih panas,” tambah mantan pemain PSMS Medan tersebut.
Meski sakit, Alwi mengaku kondisinya cepat membaik setelah melakoni terapi tersebut. Sejatinya, saat ini Alwi juga dibekap cedera. Dia mengalami cedera hamstring kaki kanan. Hanya, saat ini Alwi tidak bisa berobat ke terapi bara api. “Soalnya orang di sana (Tulehu) lagi sibuk juga,” jelasnya. (gus/c19/ali/jpg/ndy/k8)