SANGATTA–Seluruh pegawai di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim harus work from home (WFH). Pasalnya, satu pegawai yang bekerja di kantor itu terkonfirmasi positif Covid-19.
Kantor di Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi itu terpaksa menghentikan sementara aktivitas kantor, bahkan seluruh pegawai dari ASN, TK2D, hingga cleaning service maupun penjaga kantor wajib melakukan rapid diagnostic test (RDT), hari ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim Bahrani Hasanal membenarkan terkonfirmasinya salah satu pegawai. Kendati belum diketahui asal-muasal, diduga pegawai tersebut terpapar saat melakukan dinas di luar kota. "Hanya yang kontak aja mereka bekerja dari rumah, satu orang terkonfirmasi. Kabarnya dari perjalanan ke Tenggarong," ungkapnya saat diwawancarai, (15/9).
Dia menyebut, pasien terkonfirmasi itu berkode KTM 241 berusia 54 tahun. Dengan rujukan Puskesmas Sangatta Selatan. Dia membeberkan perihal kronologi riwayat perjalanan terkonfirmasi. "Pada 7 September lalu, dia memiliki keluhan panas dingin dan batuk kering. Kemudian 11 September berangkat ke Samarinda menyelesaikan urusan pekerjaan, sehari setelahnya langsung kembali ke Sangatta. Kemudian, 12 September dia berobat di puskesmas dengan keluhan demam, batuk dan sesak," bebernya.
Pasien memiliki riwayat penyakit jantung. Saat melaksanakan rapid test, menunjukkan reaktif Immunoglobulin M (IgM). Sehingga, langsung dirujuk ke RSUD penanganan Covid-19. "Kemudian dia langsung dirujuk ke RSUD Kudungga. Pada 14 September swab test, dan hasilnya positif. Saat ini dirawat inap," tuturnya.
Dari informasi yang beredar, salah satu pegawai yang enggan disebut namanya menyebut, kantor Bappeda hingga saat ini sangat sepi. Tidak ada pegawai maupun pengunjung yang datang sejak hari ini. "Tapi besok kami ke kantor untuk rapid test masal," terangnya. Namun, dari edaran Bappeda Kutim, pegawai yang bekerja di lingkungan kantor tersebut memberlakukan work from home (WFH) terhitung sejak kemarin hingga 18 September mendatang.
Kendati hanya satu pegawai yang terkonfirmasi, riwayat KTM 241 sangat banyak bertemu staf lain. Bahkan, diketahui kerap kontak erat dengan sejumlah orang. "Banyak yang satu aula dengan beliau saat di hotel, malah ada juga yang sekamar," tutupnya. (*/la/dra/k8)