Kepala Instalasi Humas dan PKRS AWS Samarinda dr Arysia Andhina menuturkan, sehubungan dengan peningkatan kasus baik suspect maupun konfirmasi Covid-19 yang dirujuk atau datang ke RSUD AWS, menyebut kondisi ruang perawatan isolasi Covid-19 saat ini hampir penuh. “Direksi telah merencanakan dua ruangan tambahan yang diharapkan bisa menampung pasien yang terus meningkat,” tegasnya.
Dalam pelaksanaannya terdapat sedikit kendala, karena ruangan tersebut sebelumnya ruang rawat biasa, bukan dikhususkan perawatan infeksi. Sehingga perlu beberapa perubahan seperti akses ruangan di lantai dua untuk keluar-masuk, kemudian lalu lintas pasien Covid-19 dan petugas ruangan saling bersilangan, sehingga meningkatkan risiko penularan dan mempersulit lalu lintas pelayanan.
Selain itu, kapasitas maksimal tempat tidur pasien yang ada saat ini berjumlah 58. “Kondisinya fluktuatif, karena perpindahan pasien dari IGD ke ruang isolasi biasa atau ke ruang perawatan intensif Covid-19, atau adanya pasien yang meninggal, sehingga jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pasien terpapar virus corona per hari tidak bisa diprediksi,” jelasnya.
Dokter yang akrab disapa Sisi itu menyebut, jumlah perawat saat ini 97 orang, untuk di tiga ruang perawatan khusus Covid-19. “Mereka berhak mendapatkan libur dinas atau istirahat untuk memulihkan kondisi fisik lho, Mas,” ungkapnya. Sementara itu, 21 dokter spesialis disiagakan. Dengan perincian 3 dokter spesialis paru-paru, 2 spesialis penyakit dalam, 6 dokter anestesi, 10 dokter spesialis anak.
“Dokter yang bertugas juga perlu untuk dimobilisasi, mengingat ada pasien selain Covid-19 yang memerlukan perawatan mereka. Dan saat ini dokter umum yang berjumlah 28 orang direncanakan ikut membantu tugas dokter spesialis,” ungkapnya. (pro)