TERNYATA, ada hubungannya tindakan kurang sportif dari gelandang Olympique de Marseille Alvaro Gonzalez dengan latar belakangnya sebagai pemain yang pernah merasakan duel di Derbi Barceloni melawan FC Barcelona. Mantan klub Neymar. Gonzalez pernah bermain di Espanyol, antara musim 2014 – 2016.
Panggilan “monyet” yang diduga dia serukan pada Neymar kemarin WIB (14/9) pun juga tak muncul begitu saja. Karena teriakan yang sama sudah pernah dia dengar dari periquitos, fans Espanyol, di tribun Cornella-El Prat, kandang Espanyol. Salah satunya yang dia dengarkan saat jornada 18 La Liga 2015 – 2016. Derbi Barceloni edisi ke-166 di La Liga.
Gonzalez saat itu ikut membawa Espanyol mengimbangi Barca tanpa gol. Di tribun, fans Espanyol menirukan suara monyet ketika Neymar memegang bola. Bedanya, saat itu Alvaro ada di pihak yang kontra dengan ejekan bernada rasisme fans Espanyol tersebut. ’’Tentu saja kami mengutuk teriakan rasis tersebut,’’ sebut gelandang 30 tahun tersebut, dilansir Mundo Deportivo.
Dari pengalamannya di Cornella-El Prat pulalah pemain yang kontrak dipermanenkan di musim panas lalu oleh OM (akronim nama Olympique de Marseille) tersebut “belajar” menghina pemain bintang. Korbannya pun rekan seklub Neymar di La Blaugrana, julukan Barca. Ya, sosok itu adalah kapten Barca Lionel Messi.
Bedanya, Gonzalez tidak menghina Messi dengan sebutan hewan-hewan seperti Neymar. Dia menghina postur pendek La Pulga, julukan Messi. Maklum, postur Gonzalez lebih tinggi 13 sentimeter dari Messi. Leo, sapaan akrab Messi, mendapatkan penghinaan dari mulut Gonzalez itu dalam Derbi Barceloni yang sama seperti ketika Neymar dihujat fans Espanyol dengan suara-suara monyet.
Gonzalez mengatai Messi setelah keduanya terlibat duel. ’’Kamu sangat pendek,’’’ sebut Gonzalez kepada Messi. Lalu, sang kapten pun membalasnya. ’’Dan Anda sangat buruk,’’ sahut Messi. Tidak ada kelanjutan yang mengarah pada pertengkaran setelah ejekan itu. ’’Dia tertawa-tawa, begitu pula aku,’’ klaim Gonzalez.
Belakangan Gonzalez kembali mengejek Messi ketika dia mengingat momen itu kembali. ’’Aku melakukan semuanya. Aku menyebutnya kurcaci, dan kemudian dia mempermalukanku,’’ sebut gelandang yang ikut mengantarkan timnas Spanyol U-21 memenangi Euro U-21 2013 itu. (ren)