Yang Datang Berkurang, Mulai Beralih ke Layanan Digital

- Selasa, 15 September 2020 | 11:49 WIB
IKUT TERDAMPAK: Sejumlah pengunjung Perpustakaan Kota Balikpapan, kemarin. Masih ada yang datang meminjam buku dengan menerapkan protokol kesehatan. ANGGI PRADITHA / KP
IKUT TERDAMPAK: Sejumlah pengunjung Perpustakaan Kota Balikpapan, kemarin. Masih ada yang datang meminjam buku dengan menerapkan protokol kesehatan. ANGGI PRADITHA / KP

Perpustakaan kota tak ingin terus terpuruk dengan adanya pandemi Covid-19. Sejumlah upaya dilakukan untuk mempertahankan eksistensinya.

 

OKTAVIA MEGARIA, Balikpapan

 

SEPERTI halnya tempat lain, Perpustakaan Kota Balikpapan telah sepi sejak awal virus asal Wuhan, Tiongkok, itu mewabah. Tepatnya pertengahan Maret lalu. Penurunan bahkan melebihi angka 50 persen.

Karena kenyataan itu, kini pihak perpustakaan terpaksa mengubah jam operasional. Hanya beraktivitas dari pukul 08.00–14.00 Wita. Sementara itu, akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu, tempat umum itu diliburkan.

Kemarin (14/9), merupakan peringatan Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional. Awak Kaltim Post pun bertandang ke Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan di Jalan Kapten Piere Tendean, Balikpapan Tengah. Kondisi lengang tak dapat ditepis. Jumlah pengunjung bisa dihitung dengan jari.

Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan Hasanuddin menyebut, penurunan jumlah pengunjung jelas masih terjadi. Bahkan tidak hanya di Kota Minyak, tetapi juga di daerah lain. “Orang-orang tentu masih cemas untuk keluar rumah pada masa sekarang,” kata dia.

Meski begitu, protokol kesehatan tetap diterapkan dengan maksimal. Mengingat, masih ada beberapa masyarakat, yang mayoritas pelajar, datang langsung ke perpustakaan. Mengalami keadaan yang tidak menguntungkan, pihak perpustakaan tentu harus membuat inovasi. Semata-mata agar budaya baca masyarakat kota tidak punah.

Maka, kata dia, aplikasi yang telah mereka miliki sejak lama jadi opsi utama. Sebutannya iBalikpapan. Sebuah perpustakaan digital, yang mana menyediakan buku dalam bentuk elektronik.

Dijelaskan oleh Ratna Fitriani selaku pustakawan, aplikasi itu tengah dioptimalkan penggunaannya. Sebagai upaya pencegahan kontak langsung antara staf perpustakaan dan pengunjung.

Aplikasi yang ada sejak 2017 itu diunduh secara gratis melalui PlayStore. Tetapi untuk sementara, sistem operasi iOS belum bisa mengakses aplikasi itu.

Dia menjelaskan teknis penggunaan fasilitas via daring itu. Pengguna yang sudah mengunduh aplikasi tersebut bisa meminjam langsung buku tanpa perlu datang ke perpustakaan. “Nantinya bukunya dalam bentuk e-book dan bisa dibaca secara offline. Masa peminjaman itu sekitar tujuh hari,” jelasnya.

Lanjutnya, setelah capai batas peminjaman, buku tersebut akan secara otomatis kembali ke perpustakaan digital. Tanpa perlu dihapus.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X