Jokowi Minta Pembatasan Berskala Lokal

- Selasa, 15 September 2020 | 11:48 WIB
Joko Widodo
Joko Widodo

JAKARTA–Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta memang sudah diterapkan per kemarin (14/9). Meski demikian, pemerintah pusat masih mengisyaratkan perbedaan pendapat dengan DKI Jakarta meski secara lisan membantah hal tersebut. PSBB menjadi salah satu hal yang dibahas dalam rapat kabinet terbatas virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemarin.

Dalam rapat terbatas (ratas), Presiden menyatakan, strategi pemerintah pusat adalah intervensi berbasis lokal. “Strategi pembatasan berskala lokal, baik itu di tingkat RT, RW, di tingkat desa, di tingkat kampung,” terangnya.

Sehingga penanganannya bisa lebih detail dan fokus. Dia meminta manajemen penanganan secara lokal ditingkatkan terutama di delapan provinsi utama yang kasusnya paling banyak. Itu artinya termasuk DKI Jakarta.

Jokowi beralasan, dalam satu provinsi belum tentu semua kabupaten/kotanya berada di zona merah. Begitu pula di kabupaten/kota, belum tentu semua kelurahan/desanya zona merah. Masing-masing wilayah perlu penanganan yang berbeda-beda. “Jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, menutup sebuah kabupaten,” lanjut Jokowi.

Meski demikian, dia mengakui, kasus Covid-19 di Indonesia memang tidak kunjung turun. Sebaliknya, makin meningkat. “Per 13 September, rata-rata kasus aktif di Indonesia 25,02 persen atau sedikit lebih tinggi dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 24,78 persen,” urai Presiden. Padahal, belum lama ini, kasus aktif di Indonesia masih di angka 23 persen.

Demikian pula dengan tingkat kesembuhan Indonesia yang belum lama ini masih di atas rata-rata dunia. Saat ini, tingkat kesembuhan di Indonesia sudah berada di angka 71 persen. Sehingga lebih rendah dari rata-rata global yang 72 persen.

Karena kasus positif meningkat, persentase kematian turun menjadi 3,99 persen. Namun tetap saja lebih tinggi dari rata-rata global di angka 3,18 persen. Ada empat provinsi dengan tingkat fatalitas tinggi di atas 6 persen. Yakni, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Selatan, dan Bengkulu.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjelaskan, pihaknya mengantisipasi kemungkinan semakin tingginya kasus Covid-19 aktif. Khususnya dalam hal kebutuhan tenaga kesehatan untuk merawat pasien. Dia mengklaim masih ada sejumlah tenaga kesehatan yang bisa dikerahkan bila sewaktu-waktu diperlukan.

Terawan menuturkan, saat ini total relawan tenaga kesehatan dan internship yang sudah ditempatkan berjumlah 16.286 orang. Mereka tersebar di berbagai RS rujukan Covid-19 dan laboratorium kesehatan. “Masih ada 3.500 dokter internship, 800 tenaga Nusantara sehat, dan tenaga relawan 685 orang,” terangnya. Mereka siap diperbantukan bila memang memerlukan tambahan personel tenaga kesehatan.

Selain itu, pihaknya menyiapkan sejumlah lokasi isolasi tambahan di berbagai provinsi yang tingkat penularannya masih tinggi. Di DKI Jakarta saja, ada sekitar 8.600 bed yang disiapkan khusus untuk isolasi mandiri bagi mereka yang tanpa gejala.

Terdiri dari tower 4 dan 5 Wisma Atlet Kemayoran dengan kapasitas total 4.944 bed. Kemudian Balai Pelatihan kesehatan (Bapelkes) Ciloto 653 bed, dan 10–15 hotel bintang 2 dan 3 dengan daya tampung sekitar 3.000 bed. “Jumlah hotel ini dapat ditambah menjadi 15–30 hotel jika diperlukan,” terangnya di kantor presiden kemarin.

Bed yang sudah terisi baru ada di tower 5 wisma atlet sebanyak 81 pasien. Di luar Jakarta, kebijakan serupa akan diterapkan. Yakni, menggunakan Bapelkes dan hotel untuk cadangan, khususnya bagi para orang tanpa gejala (OTG). Misalnya, Bapelkes Batam dan Makassar.

Kemudian, bagi yang bergejala ringan sampai berat, tentu akan dirawat di ruang isolasi lain, baik di RS maupun Wisma atlet, menggunakan tower 6 dan7 dengan kapasitas total 4.218 bed. Saat ini sudah terisi 1.637 bed. 

Bagi pasien Covid-19 bergejala sedang, masih terdapat ruang isolasi pasien yang kosong dengan kapasitas 1.088 dari 4.271 tempat tidur. “Dalam beberapa hari ke depan, ruang isolasi ini akan ditambah sebanyak 1.022 tempat tidur,” lanjut mantan kepala RSPAD Gatot Soebroto itu. Sehingga totalnya menjadi 5.293 tempat tidur.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X