Tambah Faskes Diklaim Belum Perlu, Tenaga Kesehatan Mulai “Kehabisan”

- Selasa, 15 September 2020 | 11:46 WIB
BUKAN SOLUSI: Hotel Atlet yang sempat jadi rujukan disebut bukan alternatif untuk merawat pasien terpapar Covid-19. RAMA SIHOTANG/KP
BUKAN SOLUSI: Hotel Atlet yang sempat jadi rujukan disebut bukan alternatif untuk merawat pasien terpapar Covid-19. RAMA SIHOTANG/KP

Meningkatnya kasus yang signifikan, membuat nyaris seluruh rumah sakit yang menerima pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Samarinda kewalahan. Terlebih, tenaga kesehatan (nakes) yang satu demi satu mulai mengalami dampaknya.

 

SAMARINDA–Dua bulan terakhir, penyebaran virus corona melonjak tajam. Tingginya kasus menimbulkan pertanyaan terkait fasilitas kesehatan (faskes) yang ada. Opsi penambahan tempat perawatan pasien Covid-19 pun sempat mencuat.

Terkait faskes penanganan pasien Covid-19, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda Ismed Kosasih menerangkan, kapasitas faskes yang ada saat ini masih cukup. "Saya pastikan, alhamdulillah masih cukup," ungkapnya. Jika ada penambahan ruangan perawatan pasien Covid-19, menurutnya tak perlu mengambil opsi pengalihan gedung. Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) yang saat ini dijadikan pusat karantina masih bisa ditingkatkan kapasitasnya. "Bahkan, saya kemarin ngomong sama provinsi, kalau tingkatkan kapasitas untuk karantina di Bapelkes bisa jadi 80. Bapelkes juga paling banyak 35 orang, jadi masih ada space," terang pria yang juga jubir Satgas Covid-19 Samarinda itu. "Tambah kapasitas itu enggak mudah. Bukan perhatikan masalah gedungnya, tapi masalah tenaganya (nakes). Kalau buka gampang, tapi ada tidak tenaganya," sambung dia.

Selain itu, jika pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan lebih direkomendasikan melakukan isolasi mandiri. Pasien yang bisa menempati ruangan isolasi lebih diprioritaskan untuk gejala sedang hingga berat. "Selama ini kan gejala ringan dan sedang isolasi mandiri. Enggak butuh ruangan. Dari Kemenkes juga bukan hanya rumah sakit rujukan yang boleh (tangani Covid-19). Rumah sakit lain juga diharapkan bisa menangani Covid-19," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Humas dan PKRS AWS Samarinda dr Arysia Andhina menuturkan, sehubungan dengan peningkatan kasus baik suspect maupun konfirmasi Covid-19 yang dirujuk atau datang ke RSUD AWS, menyebut kondisi ruang perawatan isolasi Covid-19 saat ini hampir penuh. “Direksi telah merencanakan dua ruangan tambahan yang diharapkan bisa menampung pasien yang terus meningkat,” tegasnya.

Dalam pelaksanaannya terdapat sedikit kendala, karena ruangan tersebut sebelumnya ruang rawat biasa, bukan dikhususkan perawatan infeksi. Sehingga perlu beberapa perubahan seperti akses ruangan di lantai dua untuk keluar-masuk, kemudian lalu lintas pasien Covid-19 dan petugas ruangan saling bersilangan, sehingga meningkatkan risiko penularan dan mempersulit lalu lintas pelayanan.

Selain itu, kapasitas maksimal tempat tidur pasien yang ada saat ini berjumlah 58. “Kondisinya fluktuatif, karena perpindahan pasien dari IGD ke ruang isolasi biasa atau ke ruang perawatan intensif Covid-19, atau adanya pasien yang meninggal, sehingga jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pasien terpapar virus corona per hari tidak bisa diprediksi,” jelasnya. Dokter yang akrab disapa Sisi itu menyebut, jumlah perawat saat ini 97 orang, untuk di tiga ruang perawatan khusus Covid-19. “Mereka berhak mendapatkan libur dinas atau istirahat untuk memulihkan kondisi fisik lho, Mas,” ungkapnya. Sementara itu, 21 dokter spesialis disiagakan. Dengan perincian 3 dokter spesialis paru-paru, 2 spesialis penyakit dalam, 6 dokter anestesi, 10 dokter spesialis anak.

“Dokter yang bertugas juga perlu untuk dimobilisasi, mengingat ada pasien selain Covid-19 yang memerlukan perawatan mereka. Dan saat ini dokter umum yang berjumlah 28 orang direncanakan ikut membantu tugas dokter spesialis,” ungkapnya. (*/dad/dra2/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X